Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, adalah salah satu universitas tertua di dunia yang masih beroperasi hingga kini. Didirikan lebih dari seribu tahun yang lalu oleh seorang wanita Muslim yang bersemangat, universitas ini menjadi magnet bagi mahasiswa dari seluruh penjuru dunia, termasuk dari Indonesia. Salah satu dari mereka adalah Kamel Tahdhib, seorang mahasiswa baru berusia 22 tahun, yang melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk mengejar pendidikan di sini.
"Al-Qarawiyyin adalah tempat di mana masa lalu dan masa kini bertemu dalam harmoni pendidikan." - Kamel Tahdhib
Al-Qarawiyyin didirikan oleh Fatima al-Fihri, seorang wanita Muslim yang kaya dari kota Kairaouan di Tunisia. Pada abad ke-9, Fatima menggunakan kekayaannya untuk membangun masjid yang kemudian berkembang menjadi universitas pada abad ke-10. Awalnya, universitas ini berfokus pada pengajaran Islam melalui pendirian madrasah-madrasah di sekitarnya. Saat ini, Al-Qarawiyyin menampung sepuluh madrasah yang terus menjadi pusat pendidikan agama Islam.
Namun, peran universitas ini tidak terbatas pada pengajaran agama saja. Driss Fassi Fihri, wakil presiden Al-Qarawiyyin, menjelaskan bahwa universitas ini juga memiliki spesialisasi di berbagai bidang pendidikan lainnya sepanjang sejarahnya.
"Universitas ini bukan hanya tentang pengetahuan Islam, tetapi juga tentang kontribusi intelektual global." - Driss Fassi Fihri
Ini menjadikan Al-Qarawiyyin sebagai pusat pengetahuan yang beragam, dengan perpustakaan yang menyimpan manuskrip-manuskrip penting dari para pemikir terkenal di kawasan tersebut. Salah satu teks yang terkenal adalah "Muqadimmah" karya Ibn Khaldun, sebuah karya yang dianggap sebagai salah satu teks terpenting dalam sejarah sosial dan ekonomi.
Selain itu, perpustakaan Al-Qarawiyyin juga menyimpan naskah Al-Quran dari abad ke-9 yang ditulis dalam kaligrafi Kufic dan manuskrip tentang mazhab Maliki dalam yurisprudensi Islam karya Ibn Rochd, yang juga dikenal sebagai Averroes. Koleksi manuskrip ini tidak hanya berharga bagi para sejarawan, tetapi juga menunjukkan kekayaan intelektual dan budaya yang dimiliki universitas ini selama berabad-abad.
"Perpustakaan Al-Qarawiyyin adalah harta karun pengetahuan yang tak ternilai." - Sejarawan
Universitas ini telah diakui oleh Guinness World Records sebagai "institusi pendidikan tertua yang masih ada dan terus beroperasi di dunia." Pengakuan ini tidak hanya menegaskan pentingnya Al-Qarawiyyin dalam sejarah pendidikan, tetapi juga menekankan peran universitas ini dalam pelestarian dan penyebaran pengetahuan Islam.
"Pencapaian ini adalah bukti dari kekuatan dan daya tahan pendidikan." - Guinness World Records