Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BCI: Senjata Baru China dalam Perlombaan Teknologi Global

1 Mei 2024   20:55 Diperbarui: 1 Mei 2024   21:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Brain-computer Interfaces atau BCI (Sumber: ideogram.ai)

Dalam dunia yang semakin maju, penggunaan teknologi antarmuka otak-komputer atau Brain-computer Interfaces (BCI) oleh China tidak hanya menandakan kemajuan teknologi, tetapi juga menunjukkan betapa nyata dan dekatnya kita pada realitas yang sebelumnya hanya terbayang dalam fiksi ilmiah. 

Di sebuah forum teknologi di Beijing, sebuah perusahaan China memperlihatkan bagaimana sebuah monyet dengan tangan yang diikat mampu menggerakkan lengan robot hanya dengan menggunakan pikirannya untuk memetik stroberi. Demonstrasi ini menjadi bukti kemajuan yang telah dicapai dan juga potensi masa depan teknologi ini.

Demonstrasi teknologi BCI pada monyet (Sumber: Tangkapan layar Youtube Channel South China Morning Post)
Demonstrasi teknologi BCI pada monyet (Sumber: Tangkapan layar Youtube Channel South China Morning Post)

BCI telah membuka pintu ke kemungkinan-kemungkinan yang sebelumnya tidak terbayangkan

Teknologi BCI ini, yang dapat merekam, menganalisis, dan mengubah sinyal otak menjadi perintah yang dapat mengontrol perangkat eksternal, tidak hanya menawarkan harapan baru bagi mereka yang mengalami gangguan motorik, tetapi juga membuka debat tentang aplikasi masa depan yang mungkin dijalankan, termasuk peningkatan kognitif.

Di Amerika Serikat, para perintis teknologi seperti Elon Musk melalui Neuralink, berupaya keras untuk komersialisasi BCI. Namun, di China, fokusnya tidak hanya pada pengembangan teknologi ini untuk penggunaan medis. Mereka juga mengeksplorasi potensi penggunaan BCI noninvasif dalam skala yang lebih luas, termasuk peningkatan fungsi kognitif bagi orang yang sehat. 

William Hannas dari Georgetown University menggarisbawahi bahwa, "China secara cepat mengejar ketertinggalan dalam teknologi BCI, dengan motivasi yang kuat dan pekerjaan yang setara dengan standar global."

Fokus pada BCI noninvasif di China sangat menarik karena menyangkut penggunaan pada populasi umum, bukan hanya pada individu yang membutuhkan intervensi medis. 

Hal ini terungkap lebih lanjut dalam panduan etis yang dikeluarkan oleh Partai Komunis China, yang secara eksplisit mencantumkan peningkatan kognitif sebagai salah satu tujuan penelitian BCI mereka. 

"Tujuan nonmedis seperti modulasi perhatian, regulasi tidur, dan regulasi memori harus dijelajahi," kata panduan tersebut, memberikan lampu hijau untuk eksplorasi yang luas dalam bidang ini, tentunya dengan regulasi yang ketat.

Penggunaan BCI untuk peningkatan kognitif menimbulkan pertanyaan etis yang mendalam

Apa yang menjadi perhatian adalah bagaimana teknologi ini dapat mengubah esensi kemanusiaan; kapasitas untuk memilih, berpikir, dan merasa secara mandiri tanpa bantuan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun