Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dinamika Peranan Partai Islam dalam Sejarah Partai Politik Indonesia

18 April 2024   09:26 Diperbarui: 18 April 2024   09:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Menggunaka AI Generatif (Sumber: ideogram.ai)

Pemilu tahun 2009 menjadi titik refleksi bagi partai-partai Islam untuk meninjau kembali strategi dan pendekatan mereka dalam politik nasional, menekankan perlunya adaptasi dan pembaruan dalam struktur dan visi politik mereka agar tetap relevan dalam dinamika politik Indonesia yang terus berkembang.

Selain itu, munculnya pandangan baru dalam politik Islam yang lebih mengutamakan aspek kebudayaan dan sosial daripada politik elektoral menjadi tren baru. Fenomena seperti kesalehan, penyebaran jilbab, dan maraknya majelis taklim, menunjukkan bahwa keislaman di Indonesia bergerak lebih ke arah santrinisasi sosial budaya, bukan politik elektoral.

Menariknya, pada saat yang sama, terjadi de-politisasi identitas Islam di ranah politik, di mana banyak muslim Indonesia merasa bahwa dukungan terhadap partai Islam tidak harus mengikuti identitas keagamaan secara eksklusif. Fenomena ini dibantu oleh pemikiran-pemikiran tokoh seperti Nurcholish Madjid dengan konsep "Islam Yes, Partai Islam No", yang mempengaruhi banyak orang Islam untuk tidak lagi terpaku pada partai berlabel Islam dalam berpolitik.

Secara keseluruhan, transformasi ini menunjukkan bagaimana partai-partai Islam di Indonesia mengalami evolusi dari menjadi simbol perjuangan politik Islam menjadi lebih fokus pada pengaruh sosial dan kultural. Meskipun peran mereka dalam politik elektoral mungkin berkurang, kontribusi mereka terhadap pembentukan masyarakat yang lebih saleh secara sosial dan budaya tetap menjadi salah satu aspek penting dalam dinamika politik dan sosial di Indonesia saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun