Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Donat, Dedikasi, dan Doa: Perjalanan Ega Membuat Donat Bungsu Jadi Ikon

11 April 2024   11:52 Diperbarui: 11 April 2024   12:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengusaha Muda Sukses, Usia 25 Tahun Omzet 230 Juta Per Bulan Dari Jualan Donat! Youtube Channel Naik Kelas

Mari kita menyelami kisah Ega Nur Akbar Malik, seorang pemuda asal Tasikmalaya yang mengejar mimpi dengan gairah dan tekad yang kuat. Kisah ini dimulai dari kenangan masa kecil Ega, di mana dia mengenal sosok ayahnya sebagai pengusaha donat keliling. Ayah Ega, dengan sepedanya, menjajakan donat dari satu wilayah ke wilayah lain, menanamkan semangat kerja keras dan ketekunan pada Ega sejak dini. Di sini, Ega berkata, "Pengalaman ayahku menjual donat mengajarkanku nilai kerja keras dan ketekunan. Itu menjadi inspirasiku."

Tumbuh besar, Ega tidak langsung terjun ke dunia bisnis. Setelah lulus sekolah, seperti kebanyakan pemuda lain, dia memilih untuk mencari pengalaman dan mencari nafkah di Bekasi, bekerja di sebuah toko ritel di salah satu mall. Selama satu setengah tahun di dunia ritel, Ega mendapatkan banyak pelajaran, namun dia juga menyadari bahwa pekerjaan tersebut bukanlah panggilan sejatinya. "Ternyata kerja itu tidak hanya tentang rutinitas, tapi menemukan apa yang benar-benar kita cintai," kata Ega, mengungkapkan momen pencerahannya.

Kembali ke Tasikmalaya, Ega langsung menemui ayahnya, meminta diajarkan cara membuat donat yang sempurna. Dengan bermodalkan gerobak dan mesin donat berkapasitas 5 kilogram, Ega memulai langkah pertamanya di dunia wirausaha. Meskipun hanya dengan modal kecil, semangatnya tidak pernah luntur; Ega percaya bahwa dengan kemauan yang kuat, dia bisa mengatasi segala tantangan. "Memulai dengan apa yang kamu miliki, itulah kuncinya," Ega mengingatkan.

Proses pembelajaran tidak selalu mudah. Ega menghabiskan banyak waktu untuk menemukan resep yang tepat, mencari bahan-bahan berkualitas, dan mempelajari teknik pembuatan donat yang baik. "Setiap donat yang berhasil adalah bukti dari seribu percobaan sebelumnya," ungkap Ega, menekankan pentingnya kegigihan dalam proses belajar.

Namun, perjalanan Ega tidak selalu mulus. Dia menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah saat dia mengetahui bahwa beberapa donatnya dibuang oleh konsumen. "Setiap kritik adalah pelajaran yang berharga untuk menjadi lebih baik," kata Ega, mengambil hikmah dari pengalaman tersebut.

Dalam memasarkan Donat Bungsu, Ega memanfaatkan kecanggihan teknologi dan media sosial. "Media sosial bukan hanya platform, tapi jembatan yang menghubungkan kita dengan dunia," Ega berbagi tentang strategi pemasarannya.

Inovasi menjadi kata kunci dalam perjalanan Donat Bungsu. Ega tidak pernah berhenti berpikir kreatif, "Inovasi bukan tentang membuat sesuatu yang baru saja, tapi membuat sesuatu yang berbeda dan berarti," ujar Ega, menegaskan pentingnya inovasi yang bernilai.

Filosofi bisnis Ega yang kuat turut mendukung kesuksesan Donat Bungsu. "Mencintai pekerjaanmu membuat setiap tantangan menjadi lebih mudah," kata Ega, menegaskan pentingnya passion dalam bisnis.

Ega memiliki mimpi besar untuk Donat Bungsu. "Mimpi itu seperti donat, bulat dan tidak memiliki akhir. Teruslah bergerak maju untuk mencapai setiap gigitannya," Ega mengakhiri, mengibaratkan perjalanannya seperti menyantap donat, penuh dengan rasa dan kepuasan di setiap gigitan. Ini adalah cerita tentang semangat, ketekunan, dan tentu saja, donat yang lezat dan unik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun