di Indonesia memiliki berbagai macam media online dengan gaya khas mereka sendiri dalam menyampaikan suatu informasi ke khalayak umum, memiliki karakter masing-masing agar tidak persis dengan media online lainnya. dalam artikel ini saya akan menganalisis salah satu media online SOLOPOS.COM yang berbasis untuk solo dan sekitarnya. dimulai dengan Brevity atau Keringkasan, dalam beberapa artikel didalam solopos.com terdapat beberapa artikel yang bertele-tele dalam menyampaikan informasinya. menggunakan pengulangan kata yang sebenarnya tidak perlu karena diawal sudah disebutkan diparagraf bawahnya disebutkan lagi, jadi seperti pemborosan kata-kata. tetapi juga ada artikel yang sudah sesuai dengan konsep Brevity menurut Paul Bradshaw. sudah ringkas, simpel, dan beritanya dengan mudah dimengerti. Adaptabilty media online solopos.com juga mempunyai berbagai macam media yang dapat dinikmati oleh masyarakat seperti solopos FM (103 FM news radio), Epapersolopos, solopos edisi cetak, soloposTV, Bank photo (untuk mencari photo dalam solopos), percetakan,dll. disini sangat jelas media ini mempunyai kemampuan adaptability yang sudah lumayan maju dan bisa mengikuti perkembangan. audiens bisa memilih media yang ingin dinikmati atau digunakan dalam mencari informasi. Scannability pembaca atau audiens dapat dengan mudah memperoleh tautan-tautan untuk lebih mengerti informasi yang sedang dicarinya dalam bentuk link yang tinggal di klik dan sudah disambungkan ke artikel berikutnya. bisa mengerti isi berita hanya dari membaca paragraf pertama, dan paragraf sisanya adalah keterangan berita tersebut. interactivity interaktif bagi audiens karena audiens bisa memilih berita apa saja dalam bentuk apa saja (video maupun artikel). community & conversation solopos.com tidak memiliki forum/komunitas seperti kompasiana (kompas), tetapi dalam artikel disediakan kolom komentar bagi audiens yang ini meninggalkan komentar saran maupun kritik seperti misalnya dalam salah satu artikel wartawan salah memberikan informasi tentang korban, dan ada salah satu audiens membenarkannya. jadi audiens tentu memanfaatkan kolom ini untuk membantu memperbaiki dan tentu saja mengawasi portal berita online ini supaya tidak memberitakan berita yang tidak benar. dari analisis diatas saya memberi nilai 7 pada portal berita online solopos.com karena masih membaca informasi yang salah dari wartawan, padahal itu sangat sensitif karena bisa diangap data dari solopos.com tidak valid. salah satu bisa berdampak ke semuanya. contoh beberapa artikel :
·http://www.solopos.com/2015/02/27/narkoba-karanganyar-nyabu-tukang-satai-ditangkap-polisi-580932
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H