Aku sedang menatap cantiknya bulan setengah lingkaran
Yang cahayanya malam ini begitu menerangi kehidupan manusia
Di atas sana, ia tampak indah dan bersinar sempurna
Seperti sedang gembira menyambut perayaan
Perjamuan malamku denganmu esok Sabtu
Sembari melihat gemerlapnya rembulan yang disanding bebintangan
Lamat-lamat pikiranku mengembara pada sekumpulan peristiwa
Tuhan menimpakan aku sebuah gunung
Hingga tubuhku remuk dan jiwaku terhimpit
Lalu, suatu waktu
Tuhan mempertemukanku denganmu
Membasuh luka yang menganga
Dan membalut duka dengan cinta
Kasihku...
Dalam nama Tuhan, kupanggil namamu setiap hari
Sebab kau bagaikan ayat
Kurapal namamu bagaikan doa
Dan mencintaimu laksana ibadah
Kasihku...
Hadirmu adalah pembangkit kuburku
Kau hidupkan lagi tubuh yang terkubur samsara
Dengan sebuah ritual sembuh
Sepasang lenganmu menari di tubuhku
Mereka memeluk dan meneduhi
Lalu kau bangkit, mengajakku melakukan perjalanan
Memangkas hati yang temaram
Kasihku...
Di pelukmu, aku menyembuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H