Mohon tunggu...
orang Gilaaa
orang Gilaaa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apresiasi Film "Koala Kumal"

27 Desember 2017   09:17 Diperbarui: 27 Desember 2017   09:31 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada kali ini saya akan mengapresiasikan sebuah karya film produksi tahun 2016 dari Raditya Dika yang berjudul Koala Kumal. Sebelumnya saya akan memperkenalkan siapa itu Raditya Dika. 

Dika Angkasaputra Moerwani Nasution atau lebih dikenal dengan Raditya Dika adalah seorang penulis, komedian, sutradara & aktor. Buku pertamanya dirilis tahun 2005, tulisan-tulisan tersebut berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. yang berjudul Kambing Jantan. 

Buku tersebut masuk kategori best seller di tahun 2005. Banyak film ciptaan Raditya Dika yang diangkat dari novel beberapa diantaranya, marmut merah jambu, manusia setengah salmon, cinta brontosaurus, dan koala kumal sendiri. 

Film koala kumal ini diangkat dari cerita novel karya Raditya Dika yang berjudul koala kumal. Diangkat dari sebuah artikel yang dibuat oleh seorang bloger yaitu Shinephilesdiary, "Raditya Dika memang sangat menginspirasi banyak orang, tetapi tidak dengan film-filmnya. Dibuat untuk target penonton dengan rentang usia ABG, film-film Dika sejauh ini tidak pernah menjadi film komedi yang dapat memuaskan semua kalangan. 

Tema jomblo dan patah hati, lengkap dengan rangkaian fart jokes dan humor slapstick, hanya ampuh merangsang saraf tawa para penonton remaja yang sampai saat ini masih menjadi pasar penonton terbesar di Indonesia. 

Tidak heran, sejak Cinta Brontosaurus meledak dengan 892.915 penonton pada tahun 2013, Raditya Dika langsung menjadi komoditas panas rumah-rumah produksi dan menjadikan kisah hidup dirinya sebagai salah satu "franchise" film terbesar di industri perfilman nasional". 

Maka sudah tidak diragukan lagi kualitas film Raditya Dika patut mendapat apresiasi dari banyak penggemarnya termasuk saya sendiri.Saya sangat senang mengikuti karya film dari Raditya dika karena dia selalu memberikan tawa dan candaan lepas di setiap film yang ia mainkan. Dilihat dari jejak perjalanannya, dia juga adalah seorang stand-up comedian favorit terkenal. 

Jadi wajar saja di setiap filmya memberikan tawa kepada penonton. Oke sekarang saya akan membahas dan mengapresiasikan tentang semua yang berkaitan dengan film ini.Pertama ada poster dari  Koala Kumal. Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama menunjukan konsistensi nuansa yang sama pada poster film cukup mirip dengan cover buku novel koala kumal. 

Penggunaan font  pada novel dan poster fimnya sama tetapi pada poster filmnya sendiri menggunakan warna hijau dan kuning muda yang mendukung foto artis tersebutz. Pada poster filmnya juga terdapat  tiga orang artis yaitu, Raditya Dika, Sheryl Sheinafia, dan Acha Septriasa. Ketiganya difoto dengan ekspresif dan kalihatan natural tanpa terlihat berlebihan. 

Desain poster yang simpel ini mencantumkan begitu banyak nama aktor dan aktris pendukung didalamnya, namun tetap bisa fokus pada point of interestnya.        Kedua pada trailer dari film Koala Kumal. Pada trailernya saya rasa trailer film ini cukup bagus. 

Namun dibandingkan dengan trailer film lain buatan Radit trailer film koala kumal ini serasa masih kurang  membuat saya penasaran. Tapi pada trailer film ini masih terdapat poin-poin yang layaklah di bilang bagus dan menyentuh dibandingkan keseluruhan cerita dari filmnya sendiri.Ketiga pada kualitas gambar yang jernih, sudut pengambilan gambar yang menarik, color grading yang sesuai sehingga nyaman buat dilihat. 

Secara keseluruhan dari tampilan visualnya film Koala Kumal ini sangat baik. Walaupun, dibandingkan dengan film Single buatan Raditya Dika yang visualnya "Koala Kumal" ini ada beberapa level dibawahnya, padahal pembuatan film Single ini sebelum Koala Kumal, sehingga jika mengikuti film single duluan, sehingga akan terasa perbedaan dan turunya kualitas dari film Raditya Dika.

Keempat adalah pada musik original soundtracknya yang dibawakan oleh Sheryl Sheinafia yang cukup membuat saya menjadi galau karena mendengar musiknya. Ilustrari musik digitalnya yang berkesan menurut saya tidak bisa dibilang bagus namun juga tidak bisa dibilang jelek juga. Pada beberapa scene malah terasa tidak terlalu masuk musiknya. 

Pada bagian komedinya kurang terasa karena music yang kurang cocok, sedangkan dramatisnya kurang terasa dramatis karena musik yang di masukan kurang mendukung. Sehingga banyak adegan yang tanggung.Kelima jalan cerita dari film ini. Film Koala Kumal ini mengangkat tentang kisah patah hati dan cara untuk move on yang dialami oleh Dika. 

Kisah drama yang seharusnya sedih tapi dibawakan secara komedi, sehingga drama yang dihasilkan menjadi tawa bagi penonton. Naskah dan dialognya dibawakan secara natural di dalam film ini. Tetapi ada beberapa adengan yang kurang, adegannya sudah bisa ditebak oleh saya saat menonton film Koala Kumal ini. 

Tetapi dengan cerita dan plot yang tidak biasa, film ini dapat membuat penonton tertawa lepas atau minimal senyum-senyum sendiri sepanjang film. Kelemahan cerita pada film koala kumal ini mungkin karena terlalu ringan dan banyak candaan, sehingga sisi dramatisnya kurang masuk ke dalam pikiran para penonton. Keenam akting dari para pemain film Koala Kumal. 

Raditya Dika sebagai Dika, aktingnya sangat bagus dan natural, karena dia sendiri yang memainkan peran menjadi Dika yaitu dirinya sendiri. Walaupun secara tokoh yang dibawain gak jauh berbeda dari peran di film sebelum-sebelumnya, tapi dia tetap konsisten dengan pembawaan karakternya. Kemudian ada Sheryl Sheinafia yang sangat cocok dalam memerankan tokoh Trisna. 

Aktingnya natural, meyakinkan dan kemampuannya sudah tidak diragukan lagi dalam mengambil peran tersebut. Acha Septriasa sebagai Andrea yang berperan sebagai mantan dan Nino Fernandez sebagai James yang merebut mantan pacar Dika.

Akting mereka cukup bagus. Menurut saya mereka seolah-olah bercanda dalam memainkan peran tersebut, yang seharusnya ceritanya menjadi tragis, namun karena acting mereka malah cerianya menjadi lucu. Tidak masalah dengan hal itu, karena dilihat kembali bahwa genre dari film ini adalah komedi jadi kesan seolah dibuat-buat bisa di toleril lah. 

Kemudian pemeran pembantu yang banyak. Masing-masing dari mereka menjaga alur cerita film ini berjalan baik di jalurnya. Hal yang menarik dari pemeran pembantu disini adalah actor dan stand-up comedian terkenal diantaranya adalah Cut Mini, Ernest Prakasa, dan Anggika Bolsterli.Kesimpulannya film Koala Kumal ini memang bukan karya terbaik dari Raditya Dika. 

Namun film Koala Kumal ini menyajikan bagaimana sebuah masalah yang berbeda untuk diangkat menjadi sebuah komedi patah hati yang sering ditemui di kehidupan kita. Didukung oleh cerita, pengambilan gambar yang baik, audio yang cukup baik serta pemeran yang terkenal, Film sepanjang 90 menit ini dapat membuat penonton bisa terbawa suasana hingga tertawa, sedih, dan mungkin ada yang merenungkan juga isi dari film Koala Kumal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun