Hari masih gelap, saat aku membangunkan Topan, malam itu, kami mendapat kesempatan untuk meliput Mandiri Jogja Marathon yang dihelat di area Candi Prambanan, kami bersama kurang lebih 20 orang Kompasianer menjadi bagian dari tim media yang akan meliput Mandiri Jogja Marathon 2018. Event ini adalah kali pertama aku terlibat dalam event marathon so rasanya excited banget. Kami sengaja menginap di salah satu homestay di sebelah utara area candi, yang menjadi pertimbanganku karena seharian sebelumnya aku meliput dua event di Jogja, alih-alih harus kembali ke rumah di daerah Tempel, Sleman yang lebih jauh. Aku memutuskan untuk menginap di seputar area Candi. Agak sulit untuk mencari penginapan, karena para peserta Mandiri Jogja Marathon ini 80 % berasal dari luar Jogja, sehingga penginapan seputar area Candi sudah full book jauh-jauh hari.
Kami sampai di pelataran Candi Prambanan sekitar pukul 03.00 dini hari, namun suasana Candi Prambanan sudah tampak riuh, ya.... banyak sekali peserta yang telah hadir di sana, baik yang sedang memarkir kendaraan maupun mempersiapkan diri mengikuti event Mandiri Jogja Marathon. Dari 8000 peserta yang mendaftar terbagi menjadi beberapa nomor, yakni Full Marathon, Half Marathon, 10K dan 5K. Full Marathon sendiri menempuh jarak sekitar 42 kilometer. Wooooooooow....... Cuma bisa bayangin aja lah, kalo nyobain bisa pingsan di jalan. Karena jauhnya jarak yang harus ditempuh inilah maka start untuk Full Marathon dimulai pukul 04.30. Para peserta selain harus bangun pagi juga harus mempersiapkan diri, tubuh dalam kondisi fit dan melakukan pemanasan lho, karena jalur yang ditempuh cukup jauh.
Rute Mandiri Jogja Marathon sendiri terpisah-pisah untuk setiap nomornya, namun semua rute selain dilengkapi water station juga menampilkan atraksi budaya masyarakat lokal lho. Tidak hanya itu, peserta juga akan melewati pemandangan khas pedesaan, dan juga kekayaan budaya yang tersebar di sekitar Candi Prambanan, yess. Sebagaimana kita tahu, daerah ini adalah pusat peradaban Mataram Hindu di masa lampau dan memiliki banyak bangunan bersejarah.
img-20180415-051955-5adaca2ccf01b4229e47dd22.jpg
Para pejabat dari tingkat nasional maupun daerah juga nampak menghadiri dan ikut berlari lho, ada Ibu Rini Soemarno, Menteri BUMN, Kapolda DIY Bapak Ahmad Dofiri, Bupati Sleman Bapak Sri Purnomo juga nampak hadir dan ikut playon bersama ribuan peserta. Para peserta tampak antusias mengikuti lomba ini, hal ini nampak dari peserta luar negeri yang juga banyak lho, terbanyak pertama dari Malaysia, Kenya dan Jepang. Selain itu aku sempat menjumpai pelari asal Somalia dan Italia. Wah mantap nih, selain ajang
olahraga event ini diharapkan bisa memperkenalkan budaya negeri kita ke para peserta dari mancanegara. Selain para peserta dewasa, peserta anak-anak juga ada, yang usia remaja malah ada yang ikutan half marathon, sementara yang masih kecil diajak lari 5K bareng ayah bundanya. Nyenengin liatnya. Mungkin suatu saat bisa ngajak anak-anak ikutan yah hehehe
img-20180415-060407-5adacbddf133442303493572.jpg
img-20180415-060240-5adaccf1caf7db6549183a92.jpg
Setelah semua nomor lari telah dilepas, kami kembali ke tenda media. Berhubung aktifis
social media, kami juga tidak lupa mencuri kesempatan untuk selfie dan foto-foto dengan mengambil latar Candi Prambanan. Di area selatan candi sendiri telah diubah menjadi area istirahat, food court, panggung hiburan serta tempat untuk para pelari yang kecapean untuk beristirahat dengan nyaman. Beberapa tenant lokal juga hadir untuk memeriahkan acara ini, banyak games n challengenya juga lho, aku ikutan challenge nya hydro coco buat lemparin ring ke tembok dan foto foto buat dapetin secangkir gelato.. eaaÂ
30590507-238030063425592-177376110600781824-n-5adacc1316835f7d956d76a2.jpg
img-20180415-083713-5adad89cdd0fa86e930b7472.jpg
Yang seru di area food court, para peserta diharuskan bertransaksi dengan menggunakan
e-money, hal ini ditujukan untuk mendukung program pemerintah mewujudkan
cashless society. Tau kan bahwa sekarang ini e-money sedang digalakkan, gak cuma sekedar di pintu tol aja. Dengan menggunakan e-money, transaksi menjadi lebih cepat, terbebas dari kerepotan membawa balik duit kembalian. Penerapan cashless payment ini diharapkan bisa menjadi alternatif pilihan pembayaran di masyarakat, yang lebih praktis, nyaman dan paling penting, aman tentu saja.
img-20180415-073107-5adad85fdd0fa843112e12e2.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Olahraga Selengkapnya