Mohon tunggu...
yogya yogya
yogya yogya Mohon Tunggu... -

sedang belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sudah saatnya kah agama digantikan?

9 Maret 2010   08:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:31 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

sewaktu demam rambut jabrik ala punk sedang marak,,sepertinya model itu akan menjadi trend sepanjang masa di kalangan anak muda...tak lama kemudian muncul rambut poni lempar ala britpop...atau yg sesikit dimodifikasi ala emo...bla..bla..bla....dunia ini berjalan sangat dinamis....

awal sejarah manusia, ada animisme dan dinamisme yang menjadi mekanisme kontrol kehidupan manusia....

...zing....waktu berlalu....kehidupan makin kacau.....

lalu muncul penyembahan dewa-dewa..........

zing...jeng jeng!!(efek zoom sinetron).....kehidupan makin kompleks.....banyak manusia yg memanfaatkan unsur ke-Dewaan....dan mengaku2 sebagai Dewa...lalu bertindak otoriter.....bla bla bla....

waktu berlalu....

muncul agama2 modern yg kita kenal sekarang.....

kehidupan manusia semakin kompleks....agama mulai dimanfaatkan....Tuhan mulai dimonopoli...direkayasa...(mungkin kalau bisa dipatenkan.....) dan tanpa izin dariNya...berbuat atas namanya...beragama tapi korupsi juga masih mau....beragama ya pas jam2 ibadah aja...selebihnya ya hukum bisnis duniawi....tambah kacau....

lalu episode berikutnya apa.....apakah ada pengganti agama2 modern ini.....atau nilai2 universal dari agama ini yang akan bertahan......entah dalam bentuk apapun....

kita tanya pendapat para anggota kompasiana.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun