Catatan prestasi PSM adalah catatan sepak bola nasional, ia satu satunya klub paling stabil sejak lahir pada tahun 1915. Tatkala  PSM mengalahkan PSMS Medan 1957 sekaligus  pertamakali nya PSM juara Perserikatan. Dekade itulah, Ramang dan PSM menjadi buah bibir dalam dunia sepak bola nasional. Ia telah menjadi kekuatan sepak bola nasional, dan menjelma sebagai tim elit. Â
Satu satunya tim sepak bola di Indonesia  yang memiliki ciri khas dalam bermain. Yakni, Keras, Cepat dipadu dengan teknik tinggi hanya ada di PSM. Persis tim negara yang memiliki ciri Khas dalam sepak bolanya, Argentina, Brasil, Jerman, Belanda, Inggris, Italia, Mexico dan Kamerun.Â
Indonesia tak memunyai ciri khas tetapi di PSM ciri khas sepak bola itu lahir. Maka jangan heran, jika sederet pemain asing dan pemain nasional yang menjelma sebagai bintang nasional, dasarnya berlabuh di PSM Makassar.
Sejarah mencatat, PSM tak pernah absen ataupun diabsenkan pada setiap kompetisi di tanah air. Sebab magnet suatu kompetisi itu akan berharga, bernilai, semarak jika tim Juku Eja ini hadir. Terserah apakah PSM memboyong pemain asingnya, pemain lokal, akademi atau tim seleksi yang penting nama PSM itu melekat pada  papan skor maka itu sudah cukup mengangkat citra kompetisi tersebut.
"Eddd, dumba dumba' ku menonton PSM tadi. Tapi syukurlah, meski PSM kalah tetapi sangat membanggakan" tulis Nia, seorang teman pada kolom FB nya, seorang perempuan yang kutau tak memiliki sedikit pun pandangan dan pengetahuan apalagi hobi menonton sepak bola.
Jadi wajar, jika semifinal laga PSM vs Persija di leg ke2 kemarin,menempatkan rating paling tertinggi dalam siaran sepak bola piala Menpora. Hanya kalah oleh sinetron. Hebat bukan, karena di situ hadir PSM Makassar. Â
Ehhh gaes, terakhir, pada Pak Plt Gub dan Pak Wali, Hadirkan kembali stadion Mattoanging. Sebab itu harga diri dunia sepak bola di Indonesia. Anda tidak lanjutkan, maka anda hilangkan satu peradaban tentang  sepak bola di Indonesia. Terima kasih telah membaca. Nantikan tulisan lain saya tentang stadion Mattoanging. (as)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H