Mohon tunggu...
Anonim
Anonim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Bermain Catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pangan Mahasiwa Asal Sumbawa: Beras Analog Jagung

16 November 2023   10:59 Diperbarui: 16 November 2023   11:10 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beras Analog dari Jagung

Keunggulan Flavonoid Pandanus Amaryllifolius untuk Ketahanan Pangan di Kab. Sumbawa

Dalam upaya mengatasi tantangan gizi dan ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa, tim inovatif yang terdiri dari Muhammad Rafi (Kimia), Ria Fitriani (Ilmu dan Teknologi Pangan), dan Yasinta Rohadatul Aisy telah menciptakan terobosan signifikan dengan "Beras Analog Dari Jagung Sumbawa Terfortifikasi Flavonoid Pandanus Amaryllifolius." Kabupaten Sumbawa, meskipun kaya akan sumber daya alam, sering menghadapi kendala dalam hal pemenuhan gizi masyarakat. Dengan berbasis jagung lokal, inovasi ini tidak hanya memberikan alternatif ekonomis tetapi juga meningkatkan kualitas gizi melalui penambahan flavonoid dari Pandanus Amaryllifolius. Dengan cara ini, produk ini tidak hanya menjawab kebutuhan gizi sehari-hari tetapi juga menjadi solusi bagi masalah ketahanan pangan.

Manfaatnya untuk masyarakat sangat nyata. Beras analog ini bukan sekadar produk pangan, tetapi solusi holistik yang menggabungkan nilai gizi dan ekonomi. Dengan harga yang lebih terjangkau, produk ini memberikan pilihan yang layak bagi masyarakat, sementara flavonoid dari Pandanus Amaryllifolius meningkatkan aspek kesehatan dan daya tahan tubuh. Selain itu, beras analog ini dibuat dari jagung lokal, mendukung petani setempat, dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal.

Dampaknya untuk masa depan Sumbawa pun sangat berarti. Melalui pemanfaatan bahan baku lokal, seperti jagung Sumbawa, inovasi ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi sekarang tetapi juga membangun dasar yang kuat untuk ketahanan pangan di masa depan. Penggunaan Pandanus Amaryllifolius sebagai sumber flavonoid tidak hanya memberikan manfaat gizi tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan agribisnis berkelanjutan. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya berfokus pada pemecahan masalah saat ini tetapi juga menciptakan fondasi yang kokoh untuk kesejahteraan dan ketahanan pangan jangka panjang di Kabupaten Sumbawa.

Sebagai hasil dari kerja keras tim multidisiplin ini, "Beras Analog Dari Jagung Sumbawa Terfortifikasi Flavonoid Pandanus Amaryllifolius" bukan hanya merupakan pencapaian ilmiah, tetapi juga langkah positif dalam mendukung perkembangan pangan lokal yang berkualitas dan berkelanjutan. Harapannya, inovasi ini akan menjadi pendorong utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbawa dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk ketahanan pangan daerah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun