senyum itu kembali datang tertawa kecil dalam potret di sudut meja tulis di samping mesin ketik bergambarku yang membuka lembaran kenangan malam minggu beberapa tahun yang lalu... rupanya rindu.
tak lama ku dengar ketukan pada daun pintu tempat pesan surat biasa datang.
: aku tidak sedang menunggu tamu ?
lalu aku beranjak menuju pintu pesan surat dan membukanya... hey... itu kamu!... berdiri di depan pintu sambil tersenyum dan menatap menembus kedalam hatiku, lantas aku hanya terdiam memandang senyum mu seolah tak percaya kau bisa tiba-tiba ada di hadapan ku bersama dengan pikiran ku yang sedang melamunkan dirimu.
terima kasih kau datang malam ini, walau hanya dengan sejumput senyum yang menemani ku mengusir sepi malam ini... :)
Â
kampung sidamukti, 28 juni 2015
*sejumput senyum untukku
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H