Mohon tunggu...
Patrisius L Higo
Patrisius L Higo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas 17 agustus 1945

Saya suka membaca buku dan main games

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pelaksanaan Penggunaan QRIS untuk Umum di Desa Tawar

16 Juli 2024   22:56 Diperbarui: 16 Juli 2024   23:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tentunya semua mahasiswa mengetahui tentang program KKN. KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan tradisi dimana mahasiswa tahun ketiga atau keempat mengamalkan tiga dharma perguruan tinggi salah satunya yaitu pengabdian masyarakat. Biasanya, mahasiswa ditugaskan ke lokasi yang jauh dari almamater atau universitasnya sebagai bagian dari pelatihan pengabdian  masyarakat atau dunia kerja. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan KKN setelah menyelesaikan 80 SKS. KKN dapat diselesaikan mulai semester 6 apabila telah mencapai jumlah SKS yang ditentukan.

Pada kesempatan kali ini tiga orang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat atau KKN disela pergantian semester 6 menuju 7. Yunika, Higo, Falah selaku Mahasiswa yang didampingi oleh Bapak Muhammaad Yasin selaku Dosen Pembimbing Lapangan diarahkan untuk melakukan kegiatan pengabdian di Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa ini berjarak sekitar 68 km dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. 

Bersama kelompok KKN R-9 yang beranggotakan 31 mahasiswa dari berbagai jurusan, Yunika dan kawan-kawan harus melaksanakan program kerja kelompok besar dan program kerja kelompok kecil. Dalam program kelompok besar ini, siswa harus membuat kompos dengan menggunakan komposter. Sedangkan pada program kelompok kecil, siswa harus mengamati permasalahan masyarakat desa Tawar dan mencari alternatif serta solusinya.
Foto

Yunika mahasiswi Manajemen, mahasiswa Administrasi Publik Higo, dan  mahasiswa Informatika Falah berinisiatif telah sepakat melalui hasil observasi lapangan, mereka akan berinisiatif untuk membuatkan QRIS sebagai salah satu cara pembayaran yang efektif untuk membantu toko sembako milik H. Supriadi yang berada di wilayah Desa Tawar. Sebelum menggunakan QRIS, toko tersebut sering menghadapi masalah dalam transaksi tunai seperti kurangnya kembalian, pencatatan transaksi yang tidak efisien, dan risiko keamanan uang tunai. Dengan adanya QRIS, diharapkan transaksi menjadi lebih efisien, pencatatan keuangan lebih rapi, dan keamanan transaksi meningkat. Oleh karena itu, kelompok kecil KKN yang terdiri dari tiga orang mahasiswa  akan memberikan edukasi kepada mereka bagaimana cara menggunakan QRIS sebagai  metode pembayaran usahanya dengan harapan dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya.

QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) adalah sistem pembayaran digital yang berbeda dari metode pembayaran tradisional yang hanya mengandalkan uang tunai. QRIS memungkinkan transaksi non-tunai yang cepat dan mudah, serta memberikan berbagai manfaat bagi pemilik usaha dan konsumen. 

Implementasi QRIS juga tergolong murah dengan biaya yang terjangkau, dan siap dilaksanakan dengan kebutuhan alat dan bahan seperti kertas untuk mencetak kode QR yang telah dibuat dan juga tatakan akrilik untuk meletakkan kode QRIS yang telah dicetak. 

Kegiatan yang dilakukan oleh mereka ini akan terdiri atas kegiatan sosialisasi sekaligus pendampingan terkait penggunaan QRIS. Selain itu, mereka akan memasarkan penggunaan QRIS ini kepada masyarakat Desa Tawar sebagai bukti pelaksanaan luaran kelompok kecil mereka.

Kegiatan sosialisasi ini akan berisikan kegiatan pengenalan kepada mitra yang akan mereka dampingi (toko sembako milik H. Supriadi) terkait manfaat dan penggunaan QRIS. Kegiatan pendampingan ini akan berisikan kegiatan instalasi dan penggunaan QRIS bersama mitra agar mitra mampu serta memahami cara mengoperasikan sistem QRIS dengan efektif. Kemudian para mahasiswa akan membantu memasarkan atau mempromosikan penggunaan QRIS kepada masyarakat Desa Tawar.

Diharapkan dengan adanya program implementasi QRIS ini, transaksi di toko H. Supriadi menjadi lebih efisien, pencatatan keuangan lebih rapi, dan keamanan transaksi meningkat. Selain itu, penggunaan QRIS juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dan membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak konsumen yang sudah terbiasa dengan transaksi digital. Dengan demikian, toko H. Supriadi dapat berkembang lebih baik dan masyarakat Desa Tawar dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih modern dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun