Mohon tunggu...
Anom Harya
Anom Harya Mohon Tunggu... -

Kurangi Bengong, Banyakin Nge-Blog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Cegah Perkembangan Ulat Bulu

15 April 2011   02:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulat bulu? Bentuknya memang lucu sih. Tapi kalo sampai hinggap di tubuh kita bagaimana jadinya? 

Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani sempat mengeluarkan 4 cara jitu agar perkembangan ulat bulu melambat. Cara yang bisa kita lakukan yakni :
  1. Lakukanlah pengamatan populasi ulat bulu pada permukaan daun bagian bawah sehingga bisa diketahui sedini mungkin apabila perkembangan ulat bulu meningkat. Pengamatan bisa dilakukan dua minggu sekali.
    Ada yang mau bantu saya periksa tanaman di kos? Kalo saya sih geli
  2. Terkait sanitasi. Kalau ada pohon-pohon, jangan sampai daun-daun keringnya menumpuk karena bisa menjadikan tempat lebih lembap dan mempercepat ulat berkembang biak.
  3. Lakukan pemusnahan telur dan pupa atau kepompong. Cara ini akan memutuskan siklus metamorfosis menjadi ulat bulu. Apabila sudah menjadi kupu-kupu maka kumpulkan lalu dibakar.
    Kasihan sekali kupu-kupunya harus dibakar
  4. Penyemprotan insektisida yang efektif dilakukan secara massal dan serentak.

O iya, dampak yang diakibatkan ulat bulu dasarnya ringan. Mungkin cuma gatal-gatal di kulit. Nah, untuk mencegah gatal-gatal itu disarankan agar menghindari kontak langsung dengan ulat bulu. Selain itu, jangan lupa cuci tangan setelah beraktivitas serta tutup makanan/ minuman. Kalau memang sakitnya parah, langsung saja ke puskesmas terdekat. Saya yakin Anda akan mendapat pengobatan gratis karena Menkes mengeluarkan kebijakan demikian terkait wabah ulat bulu sekarang ini. Ayo kita peduli lingkungan dan kesehatan agar wabah ulat bulu ini cepat berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun