Mohon tunggu...
Anom Bayu Aji
Anom Bayu Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa, hobi bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modul Ajar Seni Tari Elemen Pokok, Elemen Pendukung dan Kreativitas Tari Kelas X

14 November 2024   16:03 Diperbarui: 14 November 2024   16:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah pesatnya perkembangan zaman, tari tradisional sering kali kalah pamor dibandingkan seni tari modern. Namun, sebuah metode baru hadir untuk mendekatkan kembali generasi muda pada seni tari tradisional dengan sentuhan kekinian. Metode ini menggabungkan elemen pokok dan pendukung dalam seni tari dengan pendekatan yang interaktif, mendorong remaja usia 11-15 tahun untuk belajar dan berekspresi melalui gerak.

Elemen Pokok: Dalam metode ini, elemen dasar tari seperti posisi tubuh, gerakan dasar, dan pengenalan terhadap ritme dan irama khas tari tradisional menjadi landasan utama. Siswa belajar memahami makna setiap gerakan dan menguasai dasar-dasar koreografi yang bersumber dari berbagai budaya Indonesia. Elemen pokok ini diolah sedemikian rupa sehingga setiap gerakan tari tradisional menjadi lebih mudah dipahami dan relevan bagi remaja.

Elemen Pendukung: Elemen pendukung meliputi penggunaan teknologi digital dan multimedia dalam proses latihan. Materi ajar disediakan dalam bentuk video dan aplikasi interaktif yang memungkinkan siswa mengakses materi kapan saja, sehingga memudahkan mereka untuk berlatih di luar kelas. Selain itu, sesi pembelajaran yang dipandu oleh instruktur tari profesional juga tersedia untuk memberi bimbingan langsung.

Kreativitas dalam Tari: Yang menjadikan metode ini unik adalah penyertaan elemen kreasi dalam tari tradisional. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengimprovisasi gerakan atau mengembangkan gaya mereka sendiri, menciptakan koreografi baru yang terinspirasi dari tari tradisional. Selain itu, remaja diajak untuk menggabungkan elemen tari modern dengan tradisional, memungkinkan mereka untuk lebih dekat dengan budaya sambil mengeksplorasi kreativitas mereka.

Metode pembelajaran tari ini diharapkan menjadi pendekatan baru untuk menarik minat generasi muda dalam melestarikan warisan budaya bangsa, sekaligus memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi dalam dunia tari tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun