Essai berasal dari bahas perancis yang berarti mencoba atau berusaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI), essai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.Â
Pada garis besarnya ESSAI merupakan hasil rangkaian yang didukung oleh fakta dan teori berupa hasil pemikiran, gagasan peristiwa, gejala, dan pendapat. Essai disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
Diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus-menerus untuk membuat essai yang berkualitas. Pada dasarnya sebuah essai terbagi dalam lima paragraf yang mencakup 3 struktur diantaranya :
- Pendahuluan yaitu Pernyataan umum tentang topik yg akan dibahas
- Pembahasan/isi yaitu Menjelaskan tema atau topik essai secara detail dan terperinci
- Penutup yaitu Merangkum hal-hal penting  yang sudah diulas (singkat, padat, tidak melebar kemana-mana)
Langkah-langkah dalam pembuatan essai yaitu yang pertama menentukan tema essai yang akan kita buat. Yang kedua membuat kerangka essai. Selanjutnya melakukan pengamatan terhadap objek yang akan dibahas.Â
Yang keempat yaitu menulis essai dan dilanjutkan menulis simpulan dari pembahasan essai tersebut. Langkah selanjutnya membaca ulang essai sehingga apabila ada ada kesalahan bisa diperbaiki.Â
Langkah selanjutnya yaitu menulis referensi atau sumber yang dipergunakan sebagai dasar atau penegasan pernyataan melalui fakta-fakta yang teruji. Langkah terakhir kirim ke media (opsional).
Essai memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
- Berbentuk prosa
- Bersifat argumentatif
- Singkat
- Berisi kesan sesaat
- Tidak menyajikan pemecahan masalah
- Proporsi bagian karangan tidak dipersoalkan
- Bahasa yang digunakan ragam jurnalistik atau ragam sastra
Perbedaan essai dengan karya tulis lain Berbentuk prosa bersifat argumentatif singkat berisi kesan sesaat tidak menyajikan pemecahan masalah proporsi bagian karangan tidak dipersoalkan, bahasa yang digunakan ragam jurnalistik atau ragam sastra, jumlah halaman essai lebih sedikit sedangkan karya tulis ilmiah lain jauh lebih banyak.
Dengan kemudahan tersebut yuk menulis! Mau kapan lagi ? dengan menulis, kita tidak akan tenggelam oleh zaman dan meninggal tanpa nama. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H