Mohon tunggu...
Anny Izzatul Mujahidah
Anny Izzatul Mujahidah Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis untuk berbagi dan menggerakkan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Bohong

17 Desember 2022   20:41 Diperbarui: 17 Desember 2022   20:43 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhenti bicara jika itu dusta belaka
Berhenti bicara tak kuasa telinga mendengarnya
Berhenti bicara harapan itu semua telah sia belaka
Berhenti bicara berhenti menumpuk dosa

Apa yang diharapkan atas kosongan kata
Terbang tinggi menuju langit ternyata hampa didapat
Apa yang diharapkan dari ampas bau mulut itu
Sudahi semua tingkah sudahi saja tak ada yang menaruh hormat

Ternyata tipuan itu tersibak sudah
Haha tertawakan mereka tertawa
Melihat seorang yang meratap
Karena buta

Baca juga: Puisi: Hasta Bicara

Hey kamu bukalah mata
Nyata terpampang pendusta besar kepala
Bebal sekali dinasehati
Kebohongan itu penyakit

Sembuhnya kalau sudah tersambar petir
Kesal sekali hati ini
Ya sudahlah kalau masih percaya padanya
Maaf sudah kasar

//17.12.2022//

Baca juga: Puisi: Xi Huan Ni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun