Tim Magic Story saat ini sedang melaksanakan kegiatan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang dilaksanakan di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) cabang Makassar. YKAKI adalah lembaga amal yang telah berdedikasi penuh selama satu dekade terakhir terhadap anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap pihak YKAKI cabang Makassar pada tanggal 17 Januari 2024, diperoleh permasalahan utama yakni anak-anak penyintas kanker kerap kali mengalami tantrum selama masa pengobatan. Hal ini membuat orang tua memberikan akses gawai sebagai pengalih perhatian tanpa mempertimbangkan efek jangka panjang.
Berdasarkan studi American academy of Pediatrics Committee on Public Education pada tahun 2001 mengungkapkan bahwa penggunaan gawai di atas 2 jam pada anak-anak dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mereka. Terlebih lagi, anak-anak diberikan akses tanpa pengawasan orang tua, sehingga konten yang diakses kerap kali tidak tepat dengan usia mereka. Berdasarkan kondisi tersebut, maka tim Magic Story menggagas sebuah program Magic Story: Menyulam Harapan di Setiap Halaman Melalui Biblioterapi pada Anak Penderita Kanker YKAKI Cabang Makassar.
Metode yang digunakan oleh tim Magic Story adalah biblioterapi, yakni terapi psikologis yang menggunakan bahan bacaan sebagai alat bantu untuk mengurangi stres, kecemasan, dan masalah emosional. Luaran utama dari program ini adalah buku Magic Story dengan visualisasi animasi yang dapat diakses melalui QR code. Visualisasi animasi pada buku Magic Story dapat memantik perhatian anak-anak penyintas kanker untuk melaksanakan biblioterapi.
Demi mencapai tujuan dari program ini, tim Magic Story telah melaksanakan serangkaian kegiatan, yakni sosialisasi program dan pre-test. Pada sosialisasi program, dilakukan penyuluhan pengelolaan emosi dan komunikasi efektif kepada anak, serta biblioterapi menggunakan buku Magic Story. Kegiatan biblioterapi tidak berhenti hanya pada pembacaan dan diskusi buku. Sebagai bagian dari biblioterapi, anak-anak juga diberikan kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman dan perasaan mereka melalui menulis kreatif dan aktivitas seni. Bentuk menulis kreatif yang dilakukan adalah mengisi buku jurnal yang telah disediakan oleh tim Magic Story, yakni Mood & Me Book.
Di samping menulis kreatif, anak-anak penyintas kanker juga diarahkan untuk melakukan aktivitas seni, yakni art therapy yang terintegrasi dalam program biblioterapi. Beberapa bentuk art therapy yang dilaksanakan adalah mewarnai, origami, jewelry making dengan manik-manik, dan finger painting. Melalui art therapy tersebut anak-anak mampu menerapkan pesan yang mereka dapatkan dari cerita, seperti nilai-nilai persahabatan dengan membuat gelang manik-manik, mengekspresikan emosi melalui mewarnai dan finger painting, serta melatih konsentrasi dan ketelitian dengan origami.
Setelah seluruh kegiatan dalam program pengabdian ini selesai, harapannya kegiatan biblioterapi ini dapat berlanjut sebagai program berkala di YKAKI Makassar. Selain itu, tim Magic Story juga telah berhasil membentuk The Story Healers sebagai tim yang akan meneruskan program setelah pengabdian berakhir, serta melanjutkan pembuatan buku Magic Story sebagai media biblioterapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H