Mempelajari kimia tentu tidak akan asing dengan beragam istilah ilmiah yang digunakan. Salah satu materi kimia yang dipelajari di sekolah adalah termokimia. Termokimia adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai kalor yang diserap atau dilepaskan oleh sistem melalui reaksi kimia. Istilah yang kerap kali digunakan dalam termokimia adalah kalor, panas, dan suhu. Seringkali beberapa orang mencampuradukkan istilah kalor dengan panas. Namun, tahukah Anda bahwa kalor dan panas memiliki makna yang berbeda? Untuk mengetahui perbedaannya, mari kita lihat definisi dari ketiganya.
- Kalor didefinisikan sebagai energi termal yang berpindah dari objek bersuhu tinggi ke objek bersuhu rendah.
- Panas adalah keadaan suatu objek yang memiliki suhu tinggi.
- Suhu adalah derajat panas dinginnya suatu objek.
Dari definisi tersebut tentu sangat jelas bahwa terdapat perbedaan dari istilah kalor dan panas. Untuk memahaminya lebih lanjut simak contoh soal berikut.
Contoh Soal:
Sebuah bola besi panas dengan suhu 260C dimasukkan ke dalam 250 ml air yang bersuhu 25C. Suhu air naik menjadi 37,3C. Darimanakah kalor mengalir?
Penjelasan:
Karena kalor mengalir dari objek bersuhu tinggi ke objek bersuhu rendah, maka kalor mengalir dari bola besi panas ke air. Peristiwa tersebut menyebabkan kenaikan suhu air sebesar 8,3C dari suhu 25C menjadi suhu 37,3C.
      Bagaimana? Cukup mudah dipahami, bukan? Semoga membantu bagi siapa saja yang merasa bingung dengan perbedaan ketiga istilah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H