Mohon tunggu...
Annisa Rizqi Lestari
Annisa Rizqi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka nonton drakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Islam terhadap Kemiskinan di Indonesia

7 Juli 2023   11:16 Diperbarui: 7 Juli 2023   11:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Variabel makro ekonomi Islam adalah variabel-variabel ekonomi yang digunakan dalam konteks ekonomi Islam. Beberapa variabel makro ekonomi Islam yang umum digunakan adalah inflasi, pengangguran, upah minimum regional (UMR), nisbah bagi hasil, dan lain-lain. Variabel-variabel ini digunakan untuk menganalisis kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah dengan perspektif Islam, yang menekankan pada keadilan, keseimbangan, dan kesejahteraan bersama. Dalam konteks ekonomi Islam, variabel-variabel ini digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat dan memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel makro ekonomi Islam terhadap berbagai aspek ekonomi, seperti kemiskinan, penghimpunan zakat, dan return saham. 

Sebagai masyarakat Indonesia menginginkan kesejahteraan serta mendapatkan kelayakan dalam kehidupannya. Pemerintah selalu memikirkan cara untuk menyejahterakan masyarakat dengan beberapa variabel makro. Dapat di ambil sebagai contoh pengaruh variabel makro ekonomi terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2010-2020serta analisisnya perspektif Ekonomi Islam, variabel makro yang digunakan pada penelitian ini antaranya inflasi, upah minimum regional (UMR) dan pengangguran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan regresi linier berganda menggunakan SPSS 22,0. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial (uji t) untuk UMR dapat diperoleh thitung < ttabel atau 5.468 < 1.697, sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa secara parsial UMR berpengaruh terhadap kemiskinan di provinsi Sumatera Utara. Untuk variabel inflasi adalah thitung < ttabel atau 3.766 < 1.697, sehingga berkesimpulan bahwa secara parsial inflasi berpengaruh terhadap kemiskinan di provinsiSumatera Utara. Hasil uji t untuk variabel pengangguran adalah thitung < ttabel atau 2.867 < 1.697 mendapatkan kesimpulan bahwa secara parsial pengangguran berpengaruh terhadap kemiskinan di provinsi Sumatera Utara. Dan secara simultan (uji f) pada variable UMR, Inflasi dan pengangguran bersama-sama mempengaruhi secara signifikan terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, Islam memandang kemiskinan ada untuk memberi peluang kepada orang yang mampu untuk melakukan amal kebajikan sebagai tabungan diakhirat.

Kemiskinan merupakan masalah yang sangat penting untuk diberikan solusi dalam ekonomi, sehingga harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel ekonomi makro terhadap kemiskinan di Indonesia. Berikut beberapa hasil penelitian:(1)Belanja secara langsung berpengaruh negatif terhadap kemiskinan, sedangkan pengaruh belanja pemerintah secara tidak langsung tidak berpengaruh terhadap kemiskinan. (2)Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kehancuran angka kemiskinan. (3)Pengangguran secara sebagian berpengaruh terhadap reruntuhan. (4)Persentase penggunaan listrik, indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan rasio sen/gini berpengaruh terhadap kemiskinan. (5)Tingkat pendidikan, kewaspadaan, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kemiskinan. Dari hasil penelitian tersebut, dapat diartikan bahwa variabel makro ekonomi mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi aksi, dan meningkatkan belanja pemerintah secara langsung untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

Menurut Chapra, ekonomi makro Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya mewujudkan kebahagiaan manusia melalui alokasi dan pendistribusian sumber daya. Menurut Monzer Khaf, tujuan kebijakan ekonomi Islam ada tiga yang utama, yaitu: (1) meningkatkan kesejahteraan umum, (2) mencapai keadilan sosial, dan (3) mempertahankan stabilitas ekonomi. Adapun sarana-sarana kebijakan ekonomi adalah alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi. Sarana-sarana yang digunakan para pengelola ekonomi dalam perekonomian Islam sangat bervariasi, mulai dari dorongan moral dan diakhiri dengan pelaksanaan mekanisme ekonomi secara langsung. Dari pandangan para ahli dan tokoh agama tersebut, dapat diartikan bahwa peran variabel makro ekonomi Islam adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum, mencapai keadilan sosial, dan mempertahankan stabilitas ekonomi dengan mengimplementasikan nilai dan prinsip dasar syariah. Selain itu, pemerintah dan otoritas juga memiliki peran penting dalam mengendalikan dan mengarahkan kegiatan ekonomi yang berazaskan Islam.

Pendapat pribadi saya adalah bahwa peran variabel makro ekonomi Islam dapat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan mengimplementasikan nilai dan prinsip dasar syariah dalam kebijakan ekonomi, seperti menjamin kebutuhan dasar manusia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencapai keadilan sosial, dan mempertahankan kestabilan ekonomi. Selain itu, pemerintah dan otoritas juga memiliki peran penting dalam mengendalikan dan mengarahkan kegiatan ekonomi yang berazaskan Islam. Dalam konteks Indonesia, di mana masih terdapat tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, implementasi ekonomi Islam dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah kemiskinan. Namun, implementasi ini harus dilakukan dengan baik dan benar, serta memperhatikan kondisi dan karakteristik masyarakat Indonesia. Selain itu, perlu juga adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan pelaku ekonomi, agar implementasi ekonomi Islam dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun