Kota Malang, salah satu kota terbesar di Jawa Timur, telah menunjukkan perkembangan ekonomi yang signifikan dalam dekade terakhir. Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan demografi. Sebagai indikator utama kinerja ekonomi daerah, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menunjukkan perjalanan kota ini menghadapi berbagai tantangan dan peluang.
PDRB Kota Malang meningkat secara konsisten dari Rp 46,56 triliun pada 2014 menjadi Rp 93,05 triliun pada 2023, menunjukkan pertumbuhan hampir 100% dalam periode 10 tahun. Sektor-sektor utama yang mendorong pertumbuhan:
- Industri Pengolahan: Meningkat dari Rp 12,64 triliun (2014) menjadi Rp 25,01 triliun (2023)
- Perdagangan: Tumbuh dari Rp 13,26 triliun (2014) menjadi Rp 27,38 triliun (2023)
- Konstruksi: Naik dari Rp 5,85 triliun (2014) menjadi Rp 11,63 triliun (2023)
Sektor Informasi dan Komunikasi menunjukkan pertumbuhan yang pesat, mencerminkan transformasi digital kota.Â
Tetapi perjalanan ini tidak selalu lancar. Tahun 2020 menarik perhatian karena PDRB Kota Malang mengalami penurunan kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Ketahanan ekonomi kota mengalami penurunan yang kemungkinan disebabkan oleh pandemi COVID-19. Sektor Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan signifikan selama periode pandemi, menunjukkan respon yang baik terhadap krisis kesehatan. Namun, Kota Malang menarik karena dapat bangkit dengan cepat dan menunjukkan pemulihan yang besar pada tahun berikutnya.
Jumlah penduduk juga meningkat hingga 2019, tetapi mengalami penurunan signifikan pada tahun tersebut sebelum kembali meningkat dengan laju yang lebih lambat pada tahun berikutnya. Tren pertumbuhan penduduk yang stabil berhenti, menandakan perubahan demografis yang mungkin terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi kota.
PDRB tumbuh lebih cepat daripada jumlah penduduk, yang menunjukkan peningkatan produktivitas ekonomi per kapita di Kota Malang. Potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB yang lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk.
Penurunan PDRB dan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti krisis ekonomi, bencana alam, perubahan kebijakan, atau faktor demografis. Strategi untuk meningkatkan keduanya memerlukan upaya di berbagai bidang, seperti investasi, pengembangan sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H