Karies gigi adalah suatu penyakit gigi dimana terdapat bakteri yang merusak struktur jaringan gigi yang meliputi enamel, dentin, dan cementum. Proses karies dimulai dari kumpulan sisa makanan yang tidak segera dibersihkan atau tidak dibersihkan dengan cara yang benar yang kemudian akan menjadi plak gigi. Di dalam rongga mulut, terdapat bakteri endogen seperti Streptococcus mutans yang menghasilkan asam organik lemah sebagai produk dari metabolisme karbohidrat. Asam ini menyebabkan nilai pH dalam rongga mulut turun di bawah nilai rata-rata sehingga mengakibatkan demineralisasi jaringan gigi. Apabila difusi kalsium, fosfat, dan karbonat dari gigi berlanjut, maka bisa menimbulkan karies pada gigi.
Karies gigi dapat mengganggu fungsi pengunyahan serta menurunkan tingkat produktivitas seseorang karena secara biologis akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Karies gigi juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan. Penyakit gigi dan mulut dapat menjadi sumber infeksi yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit sistemik. Jika bakteri masuk ke dalam pembuluh darah, bakteri tersebut dapat menyebar ke organ lain yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi seperti gangguan pernapasan, otak, dan jantung.
Karies gigi dapat terjadi akibat tidak menjaga kebersihan mulut serta kurangnya edukasi yang diterima masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencegah terjadinya karies gigi bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, yaitu menyikat gigi dengan cara yang benar selama dua kali sehari disaat pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, menggunakan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride, mengurangi makanan manis dan asam, dan mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk dilakukan pemeriksaan gigi secara rutin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H