Sampah organik sisa memasak sayur atau buah buahan busuk menumpuk? Sekarang anda tidak perlu repot-repot lagi membuangnya. Sampah organik segar yang tersedia bisa anda ubah sendiri secara sederhana menjadi eco enzyme. Istilah Eco enzyme sendiri sudah tidak menjadi istilah  asing bagi para pegiat lingkungan.Â
Eco enzyme merupakan larutan hasil fermentasi dari sayuran atau buah dan gula yang kaya manfaat. Mulai dari cairan pembersih, pupuk organik, pembersih udara, hingga menjadi skincare yang digunakan pada tubuh bagian luar. Eco enzym pada umumnya berwarna coklat pekat dan memiliki aroma yang khas dari hasil proses fermentasi.
Sampah apa saja yang dapat digunakan menjadi eco enzyme? Sampah organik, cangkang, biji dan bagian buah atau sayuran organik yang telah membusuk. Tentu saja semua sampah organik lainnya dapat digunakan dengan catatan belum dimasak. Hal ini dikarenakan garam dan minyak yang ada setelah proses memasak dapat merusak proses fermentasi
Cara membuat Eco enzyme sangat sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan sampah organik, air dan gula merah. Perbandingan pembuatan eco enzyme 10:1:3, yaitu 10 air, 1 gula merah, 3 sampah organik. Ratio ini perlaku dengan masa yang sama, seperti 1000 gram air : 100 gram gula : 300 gram sampah organik. Bahan-bahan tersebut kemudian didiamkan atau difermentasikan dalam keadaan tertutup selama 3 bulan. Setelah sabar menanti 3 bulan, cairan eco enzyme dapat segera digunakan. Jangan lupa mengaring eco enzyme sehingga cairan enzim dan ampas sampah organik terpisah. Tertarik membuatnya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI