Kota Bandung dijuluki sebagai Kota Kembang karena kota ini memiliki banyak taman asri yang dipenuhi dengan bunga-bunga. Kota yang terletak di Jawa Barat ini dikelilingi oleh banyak pegunungan sehingga udaranya sejuk. Kota Bandung memiliki banyak destinasi wisata yang memukau, salah satunya adalah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang juga dikenal dengan singkatan "TAHURA". Ada beberapa objek wisata yang wajib untuk dikunjungi di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Beberapa diantaranya adalah :
Goa Jepang
Objek wisata Goa Jepang merupakan hasil nyata dari kerja romusha, goa yang berjarak 400 meter dari pintu masuk telah diresmikan pada 1942. Goa ini memiliki 4 pintu dan 2 saluran udara, juga terdiri dari 3 lorong yang berfungsi sebagai markas ataupun penyimpanan peralatan perang dan logistik pada masa itu.
Goa Belanda
Kolonial Belanda juga meninggalkan jejak dengan adanya goa ini. Goa Belanda dibangun pada 1912 dan beroperasi pada 1923. Berbeda dengan Goa Jepang, Goa Belanda hanya memiliki 2 pintu dan terdiri dari 15 lorong. Goa yang memiliki panjang kurang lebih 144 meter dan lebar 1.8 meter ini memotong perbukitan yang disusun oleh endapan gunung api, yaitu Gunung Sunda pada 105.000 tahun lalu.
Kedua Goa ini, baik Goa Jepang maupun Goa Belanda memiliki ciri khas tersendiri yang bisa dilihat dari struktur dindingnya.
Penangkaran Rusa
Berlokasi agak jauh dari Goa Jepang dan Goa Belanda, objek wisata penangkaran rusa juga tidak kalah menarik. Ketika perjalanan menuju lokasi, kamu akan dihadapkan dengan tanjakan, melewati bendungan, dan banyak anak tangga. Namun, rasa lelah melakukan perjalanan akan terbayar dengan keindahan lokasi penangkaran rusa. Disana kita tidak hanya bisa melihat rusa, tetapi juga bisa memberi makan rusa-rusa dengan membeli wortel yang disediakan oleh pihak pengelola.
Batu Batik
Berbeda dengan objek wisata sebelumnya, batu batik terletak di pinggir aliran sungai yang deras. Untuk menuju kesana, ada banyak tangga yang harus dilewati. Gemercik air sungai yang terdengar di sekitar batu batik sangat menyegarkan, batu batik ini memiliki pola indah dan unik seperti tali yang dipilin, hal tersebut terbentuk karena aliran lava encer dan membeku, Lava diperkirakan berumur 50-51 ribu tahun lalu sebagai produk letusan gunung api.