Mohon tunggu...
annisa zulfa shabrina
annisa zulfa shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi universitas islam negri syarif hidayatullah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kecerdasan Emosional pada Remaja

24 Oktober 2023   20:23 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:40 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

masa remaja adalah tahap perkembangan yang sangat penting. Menurut Erikson, pada masa remaja seseorang menghadapi krisis dalam menemukan jati dirinya, sehingga pada akhir masa tersebut diharapkan ia dapat menemukan jati dirinya.
 
Tingginya tingkat agresi pada remaja jelas berkaitan dengan rendahnya emosi mereka. Menurut hasil penelitian yang dilakukan  Siu (2009) di Tiongkok, tingginya tingkat depresi, kecemasan, stres, agresi dan kenakalan remaja berhubungan dengan rendahnya kecerdasan emosional.


nah, dapat disimpulkan bahwa  kecerdasan emosional yang tinggi itu diperlukan pada diri remaja untuk membantunya dalam mengelola emosi dan meminimalisir perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengelola diri, seperti kemampuan:
memotivasi diri, menahan stres, mengelola emosi, bersosialisasi, dan hubungannya dengan Tuhan.
Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi itu akan cenderung memiliki kemampuan emosional yang dapat membantunya menyelesaikan masalah sehari-hari dengan lebih baik dan keseringan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

Kecerdasan emosional  itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yang terutama faktor eksternal, khususnya:


1. Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali seorang anak belajar kecerdasan emosional, salah satunya itu melalui interaksi dengan orang tua. Orang tua dapat membantu anak mengenali emosi, memberi label  emosi, mengapresiasi emosi yang dirasakan, dan menempatkan emosi dalam situasi sosial yang sesuai. Anak itu cenderung meniru perilaku orang dewasa, termasuk saat mereka sedang mengekspresikan emosi. Oleh sebab itu, kita sebagai anggota keluarga itu perlu saling mengenal dan menghargai emosi pada masing-masing serta mengekspresikan emosi kita itu dengan sewajarnya saja

2. Lingkungan (teman, pendidikan dan budaya) lingkungan itu mempunyai peranan penting dalam kehidupan kita. kecerdasan emosional  dan hal ini dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasan emosional kita. juga menumbuhkan emosi sosial anak sehingga  memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Contohnya itu bisa kita liat saat kita berinteraksi dengan teman, guru, atau tetangga sebelah.


sedang kan ada beberapa tips yang dapat digunakan remaja untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya:


1. Kenali dan akui emosi yang mereka rasakan tanpa menghakiminya . tidak apa-apa kalau anda merasa sedih, marah, frustasi, takut, cemas, atau emosi  lainnya.

2. Kelola emosi yang kamu rasakan itu dan ungkapkan dengan sewajarnya (tanpa menyakiti diri sendiri atau orang lain). kenapa si emosi perlu dikelola dan diungkapkan? karena Ketika emosi terus-menerus ditekan/di tahan hal itu cenderung membuat kita merasa kesal, stres, atau meledak-ledak. nah Jadi perlu untuk mengungkapkannya dengan cara yang sesuai dengan kita. prinsipnya adalah berusaha untuk tidak melukai diri sendiri ataupun orang lain. Misalnya seperti bercerita kepada orang yang kamu percaya, menulis di jurnal, bermeditasi atau bersantai, mendengarkan lagu, berolahraga, menonton film, bernyanyi, atau yang lainnya.
Komunikasikan kebutuhan, keinginan, atau keinginan Anda dengan percaya diri. 

3. Komunikasi asertif adalah komunikasi yang dilakukan dengan  baik, saling menghormati dan menghargai  lawan bicara, dengan menyampaikan pesan yang jelas (tidak ambigu), memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk menanggapi pembicaraan dan melakukan hal yang sama. jangan memaksakan lawan bicara untuk menyesuaikan diri dengan apa yang kita harapkan agar komunikasi dua arah bisa terjalin. Komunikasi asertif itu dapat kita digunakan sebagai sarana rekonsiliasi ketika kita mempunyai masalah dengan orang lain atau ketika kita mempunyai pesan yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. jika kamu masih merasa mendapat masalah, kamu bisa loh mencoba menenangkan diri dan mempersiapkan diri terlebih dahulu. kamu bisa mencoba bersantai atau menuliskan pesan yang ingin Anda sampaikan.

4. Mengikuti kegiatan positif untuk mengembangkan potensi diri. Isilah waktu luang anda dengan kegiatan yang aktif, seperti:
olah raga, seni, sosial, keagamaan atau kegiatan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun