Mohon tunggu...
annisa faridawindy
annisa faridawindy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ikan hiu berenang-renang, i love you sayangggg

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anak Muda yang Terobsesi Menjadi Influencer

29 Desember 2021   16:56 Diperbarui: 29 Desember 2021   16:58 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Influencer adalah seseorang yang cukup populer dan bisa memberikan pengaruh pada followers atau pengikutnya di sosial media. Pada umumnya seorang influencer memiliki jutaan pengikut atau followers di sosial media. Pada jaman sekarang banyaknya anak muda yang sangat terobsebsi menjadi seorang influencer.

Hal ini dikarenakan banyaknya kemudahan yang dapat dimiliki seseorang influencer, mulai dari :

  • Mudahnya mendapatkan sebuah pendapatan / gaji dengan tenaga yang tidak banyak dikeluarkan.
  • Mendapatkan kemudahan akses kebanyak tempat (bila sudah ditingkat tertentu) , Seperti influencer yang sudah sangat terkenal contoh ; Awkarin, anya geraldin, arif muhammad.
  • Dapat memasarkan produk yang kita jual tanpa harus mengeluarkan budget untuk biaya promosi (jika seorang influencer itu berjualan/berbisnis).

Maka dari itu tak heran banyaknya anak muda yang sangat ingin menjadi seorang influencer dengan segala kemudahan yang di dapatkannya.

Menurut saya ini adalah sebuah fenomena besar yang terjadi pada saat ini, terdapat dampak negatif maupun positif yang dihasilkan akan fenomena ini, berikut merupakan dampak positif :

  • Dampak positif anak muda akan lebih produktif untuk menghasilkan konten kreatif yang dapat disajikan dikonten medianya.
  • Pemuda akan lebih giat dalam bersosialisasi di masyarakat luas, dengan tujuan menambah wawasan maupun pengalaman.

Nah berikut, menurut saya ini akan menjadi dampak negatifnya bagi pemuda maupun pemudi yang terobsesi menjadi influencer :

  • Yang ditakutkan dari anak muda yang terobsesi menjadi influencer itu membuat konten negatif, yang hanya bertujuan untuk mencari sensasi di konten media sosialnya dengan tujuan menjadi bad influencer
  • Dapat mengganggu waktu pemuda tersebut untuk mengerjakan kegiatan/aktivitas yang wajib (sekolah, maupun perkejaan yang harus mereka dijalani)

Berikut merupakan opini saya, dengan tema yang saya sajikan.

Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun