Mohon tunggu...
Annisa Widiasari
Annisa Widiasari Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Assalamu'alaikum.. Hallo semuanya selamat datang. Terimakasih telah berkunjung ke profil saya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dalam Diam

3 November 2024   18:36 Diperbarui: 3 November 2024   19:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar by Gurusiana

Dalam hening malam, aku terjaga,
Bayangmu menari di setiap sudut jiwa,
Matahari terbenam tanpa cahaya,
Rinduku menembus batas, mengiris rasa.

Senyummu, oh, bagaikan sinar rembulan,
Membawa hangat, namun hanya bayangan,
Langkahmu menjauh, tak tergenggam lagi,
Membiarkan hati ini terluka sepi.

Setiap detik, suara hatiku terucap,
Mengharap keajaiban, namun semua sirna,
Kau bintang yang bersinar jauh di angkasa,
Sedangkan aku, hanya gelap yang tiada.

Tidakkah kau dengar, panggilan dalam sunyi?
Rindu ini mencabik, tiada berhenti,
Di setiap nafas, di setiap mimpi,
Hanya namamu yang ku sebut, tiada henti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun