Saya dan adik saya mendiskusikan tentang sampah plastik yang menjadi salah satu masalah pencemaran lingkungan akhir-akhir ini.
Bulan ini Juli 2020 larangan penggunaan kantong plastik sudah mulai diberlakukan diberbagai daerah. Bagi yang belum mendapat larangan masih bebas menenteng kantong kresek ini saat pulang dari pasar.
Sejatinya kehidupan manusia juga tak akan pernah terlepas dari polusi apalagi manusia makin hari makin cerdas dalam berenovasi. Sayangnya meski bermanfaat tapi akhirnya disatu sisi menjadi bom waktu untuk kehidupan alamnya sendiri.
Saya dan adik pernah membaca sebuah artikel dimana ada seorang yang menemukan hewan ini secara tidak sengaja. Â Saya penasaran untuk mencari tahu kembali perkembangan tentang ulat itu.Â
Nah, apakah kalian pernah mendengar ada hewan pemakan plastik ?
Berhubung tema kantong plastik memang pembahasan yang lumayan menariklah untuk dibahas. Mari kita mencari tahu lebih lanjut untuk menjawab rasa penasaran kita kali ini.
Ternyata memang ada dari berbagai sumber artikel yang saya baca. Penemuan ulat ini tidak disengaja saat peneliti  juga sebagai ilmuan biologi dari Universitas Cantabria (Spanyol) bernama Federica Bertocchini.
Saat itu Bertocchini sedang melakukan pengamatan terhadap ulat ngegat yang suka melubangi sarang lebah yang terbuat dari lapisan lilin untuk mencuri madu.
Federica Bertocchini mengambil ulat itu dan memasukannya kedalam kantong plastik miliknya untuk dibawa pulang kerumah agar ia bisa menelitinya lebih lanjut.
Nah, saat akan mengecek si ulat itu kembali. Federica Bertocchini terkejut melihat kantong plastik yang dipakainya untuk menaruh si ulat bolong-bolong.
Dilakukan penelitian lebih lanjut ternyata emang bener si ulat tadi memakan kantong plastik. Waktu yang dibutuhkan si ulat melahap untuk   melubangi si kantong kresek ini tergolong cepat jika dibandingkan dengan penelitian uji coba saat menggunakan berbagai macam bakteri. Hasil penemuan Federica Bertocchini kini sudah dipatenkan.
Dari penemuan ini akan banyak pertanyaan nih salah satunya, apakah si ulet bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk membantu manusia mengurai masalah kantong kresek ?