Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tutup Saja Pabrik Kantong Plastik jika Tak Ingin Ada Kantong Plastik Lagi

8 Juli 2020   20:11 Diperbarui: 8 Juli 2020   20:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Anna Shvets dari Pexels

Isu-isu untuk mengurangi kantong plastik sudah dari lama saya mendengarnya. Yups bulan ini Juli 2020 diberbagai daerah telah diberlakukan aturan pelarangan penggunakan kantong plastik.

Khusus didaerah saya Kota Kendari masih belum diberlakukan, entahlah kapan bisa merata dari sabang sampai merauke larangan penggunaan kantong plastik ini.

Hmmm... entah mungkin malah ujung-ujung aturan terus ada dan banyak tapi nda ada hasil yang terlihat.

Belajar dari apa yang sudah-sudah yah, pelarangan sebaiknya dimulai dari induk si sumber dulu sih menurut saya sebab, percuma aja melarang ini itu tanpa ada aturan tegas ke pabrik yang memproduksi kantong-kantong plastik.

Tahukan yah, masyarakat terkadang akan cenderung "bodo amat" dengan aturan yang menyusahkan hidup mereka.

Aturan yang sebagimanapun rincinya tetap saja tidak akan berjalan mulus apabila si induk belum di tangani.

Misalnya saja nih kita bisa melihat atau menelusuri kehidupan pedangang dipasar-pasar tradisional. Masih banyak yang menjual kantong plastik dan itu tak ada aturan sama sekali.

Belanja diswalayan pun juga masih dikasi kantong plastik. Meski yah katanya kantong plastiknya dibuat ramah lingkungan.

Jadi, apa sih yang membuat si kantong kresek ini sulit untuk dihilangkan ?

Pertama, Aturan yang hanya jadi aturan

Terlalu banyak aturan akan membuat banyak alasan untuk melanggarnya. Meskipun jelas aturan itu tapi tetap saja jika tak ada solusi yang tepat untuk mengatasi tentang si kantong kresek ini. Yah tetap saja jadi wacana semata.

Ketatkan aturan dari si induk dulu  yaitu pabriknya baru deh berlahan ke masyarakat karena  jika masyarakat masih melihat kantong plastik ada tetap aja akan selalu dipake dari pada repot pegang-pegang belanjaan.

Kedua, Berikan solusi nyata

Disini jangan berfokus sama aturan atau larangan ini itu bambang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun