Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Syukurlah

23 Juni 2020   09:48 Diperbarui: 23 Juni 2020   09:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang aku bertanya pada diriku sendiri

Apakah aku baik-baik saja dan ada apa wahai diri? 

Kali ini berusaha memahami dari apa yang menjadi keluhan yang ku lontarkan sendiri

Hanya perlu tidak terlampau jauh mencemaskan sesuatu yang semestinya belum terjadi

Syukurlah, aku bisa memahami situasi hatiku kali ini. Hal yang paling ku tunggu dan ku nanti. Belajar dari sesuatu yang berlebihan. Kehadiran rasa syukur membuatku bisa merasakan kehangatan dan kelembutan.

Aku tak ingin berbohong pada diriku sendiri. Tak perlu terperanjat dalam memaksakan siapapun dan diri. Ambil waktu tuk beristirahat memulai kehidupan dengan tenang.  Tak ingin menjadi lemah apalagi kalah.

Tak ada manusia yang bisa menangani rasa takutnya. Dibalik setiap rasa takut yang menghantui ada sebuah keberaniannya tersendiri. Butuh benteng untuk menjaga benih rasa syukur didalam hati sendiri.

AW. Juni 2020 Kota Kendari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun