Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Janji Tak Bertuan

7 Juni 2020   20:00 Diperbarui: 7 Juni 2020   20:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah kata yang dulu terucap lisan berangsur pudar. Catatan kecil yang ada dalam memori otak kini mulai terhapus. Seiring berjalannya waktu semua mulai terlupakan. Hanya satu yang masih mengusik pikiranku.

Janji tak bertuan..

Kata yang bisa meyakinkan dan menimbulkan harapan bagi seseorang. Kini kata itu sudah tak memiliki makna berarti lagi untuk di ulas kembali. Sebuah janji yang terlontar lisan, kini hanya bagai hembusan angin lewat.

Sudahlah..

Jangan mengulas apa yang ingin dikenang. Aku akan menyimpulkan agar semuanya terasa jelas untuk dipahami. Dibaris bagian akhir dari kisah lalu tentu mengukir kata khayalan. Ya, benar saja pada nyatanya kenangan dan janji menjadi untaian kata tanpa arti lagi.

Kendari, Juni 2020 

(AW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun