Setiap orang memiliki dua sisi. Orang-orang bisa teriak dengan tenang. Semua oran bisa melakukannya. Sepertinya aku ingin mengatakanya, tapi aku tak bisa mengatakannya. Mereka melakukannya dengan cara berseri-seri.
Apakah aku tidak banyak berarti?
Aku menangis dalam hati. Semua anak perempuan memang aneh. Dia mengatakannya karena kurang simpati. Aku terus bercerita dan kamu terus mendengarkan. Aku harap ini hari yang tenang.
Terserah, kutukan, sikap, tindakan. Bukan hal-hal yang pasti tapi sesuatu yang sudah tentu. Kutukan katamu dalam kecemasan. Ketika semuanya berjalan dengan baik, aku gugup, cemas.
Aku terkejut, aku tak pernah melihatmu seperti itu. Aku ingin berhenti. Ini adalah bagian, lebih baik menyerah, yah ada alasan. Aku tak tau, aku tak tertarik atau jelaskan alasannya. Ini tak masuk akal, pasti ada alasannya.Â
Bagitulah cara kita melengkapinya. Ada dunia kita sendiri. Bagaimana jika satu orang memiliki dunia yang berbeda? Pergilah kedunia itu. Aku seperti orang bodoh, kenapa kamu menghapusnya? Tidak ada alasan. Ini bukan masalah besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H