Mohon tunggu...
Annisa Veranika
Annisa Veranika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Invertigasi Kasus Penganiayaan Pasangan Remaja, Cakaran dan Lebam Jadi Bukti

27 November 2024   09:50 Diperbarui: 27 November 2024   10:10 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
11 Agustus 2024-dok. korban

Bandung, 11 Agustus 2024 -- Sebuah kasus penganiayaan yang melibatkan pasangan remaja sedang menjadi sorotan masyarakat. Insiden ini terungkap setelah korban, seorang remaja perempuan berusia 21 tahun, melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya kepada pihak berwajib. Dugaan penganiayaan ini melibatkan pacarnya, seorang remaja laki-laki berusia 24 tahun.

Korban ditemukan dengan luka cakaran di pergelangan tangan dan lebam di bagian wajah, yang menjadi bukti fisik kuat dalam penyelidikan. Menurut laporan kepolisian, insiden ini terjadi setelah pasangan tersebut terlibat dalam pertengkaran emosional di salah satu taman umum di kota. Saksi mata yang berada di sekitar lokasi mengaku mendengar suara pertengkaran sebelum korban terlihat menangis dan meminta bantuan.

11 Agustus 2024-dok. korban
11 Agustus 2024-dok. korban

Kapolres setempat, AKBP Rudi Santoso, menyatakan bahwa korban telah menjalani pemeriksaan medis untuk mendokumentasikan luka-lukanya sebagai barang bukti. "Kami juga sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk teman-teman terdekat korban, untuk mendapatkan gambaran kronologis kejadian," ujar Rudi dalam konferensi pers.

Tersangka telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Dalam pemeriksaan awal, tersangka mengaku bahwa pertengkaran tersebut dipicu oleh kecemburuan, namun ia membantah melakukan penganiayaan. "Ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut, dan kami akan memastikan keadilan bagi kedua belah pihak," tambah Kapolres.

Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran akan kekerasan dalam hubungan remaja. Psikolog anak dan remaja, Dr. Laila Rahma, mengatakan bahwa konflik yang tidak dikelola dengan baik di kalangan pasangan muda sering kali berujung pada tindak kekerasan. "Remaja perlu diberi edukasi tentang hubungan yang sehat dan bagaimana menyelesaikan konflik secara konstruktif," tegasnya.

Saat ini, masyarakat menunggu perkembangan lebih lanjut terkait langkah hukum yang akan diambil terhadap tersangka. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam hubungan, apalagi di kalangan remaja, harus dicegah melalui edukasi dan pengawasan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun