Mohon tunggu...
Annisa Uswatun Hasanah
Annisa Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - To be a counselor

Writer blog and reflection

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kompetensi Sosial Emosional Menurut CASEL

6 Juni 2023   14:13 Diperbarui: 6 Juni 2023   14:14 4249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai guru profesional yang memiliki fokus peran menjadi konselor kehidupan sosial emosional adalah bagian yang utuh sebagai pekerjaan sehari-hari. Konselor profesional perlu memperhatikan kompetensi sosial emosional sesuai basis CASEL untuk dirinya sebagai guru dan terhadap peserta didik. Secara konsep, kompetensi sosial emosional meliputi kesadaran diri (self-awareness), Pengaturan emosi (self-management), Kesadaran sosial (social awareness), keterampilan sosial (relationship skills), pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision-making). Lantas, apa hubungan antara yang sudah saya pelajari dengan modul-modul pembelajaran sosial emosional sehingga dikatakan sangat penting dalam memenuhi layanan yang berpihak pada peserta didik ?

Saya meyakini bahwa kompetensi ini menjadi kebutuhan pada umumnya pada diri manusia sehingga menjadi landasan dalam ranah pendidikan khususnya pemberian layanan BK yang berpihak pada kebutuhan peserta didik. Menurut hasil refleksi saya, hal-hal yang berhubungan tersebut adanya :

  1. Kesadaran emosional: Modul pembelajaran sosial emosional menekankan guru profesional/konselor agar dapat membantu peserta didik mengembangkan kesadaran terhadap emosi mereka sendiri dan memahami lingkungan sekitar. Peserta didik yang dapat mengenali emosi driri akan tercapai pada pengelolaan emosi secara lebih baik. 

  2. Keterampilan sosial: Modul pembelajaran sosial emosional menekankan guru profesional/konselor agar dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial  dalam kehidupan sehari-hari baik hidup dalam berkelompok dan menyelesaikan konflik sosial dengan cara konstruktif. 

  3. Motivasi dan keterlibatan: Guru profesional/konselor perlu memperhatikan pemberian layanan yang berpihak pada peserta didik agar keterlibatan peserta didik berdinamika dalam proses belajar.  Sehingga guru profesional/konselor diaharapkan mampu mengembangkan motivasi intrinsik dan membangun rasa percaya diri peserta didik dalam proses belajar sehingga  menghasilkan hasil belajar yang optimal.

  4. Empati dan pemahaman: Guru profesional/konselor dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan empati dan pemahaman terhadap orang lain dengan mempraktikkan empati interaksi sosial dalam layanan. Sehingga, situasi belajar yang berpihak pada peserta didik berpeluang besar untuk menciptakan lingkungan positif bagi peserta didik dan dapat menghargai berbagai keberagaman.

Modul-modul pembelajaran sosial emosional dapat dimanfaatkan untuk dipraktikkan dalam lingkungan pembelajaran misalnya ketika sebagai konselor memberikan layanan yang mendukung perkembangan utuh peserta didik dalam berempati dan memiliki keterampilan sosial yang baik.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun