Makanan darurat adalah produk pangan yang dapat memenuhi kebutuhan energi manusia yaitu sekitar 2100 Kkal dan memiliki nilai gizi yang di rancang khusus sesuai dengan kebutuhan dalam situasi darurat.Â
Akan tetapi, kebanyakan dari makanan darurat masih belum lengkap dalam hal PDG (Pedoman Gizi Seimbang) atau sudah memenuhi pedoman gizi seimbang tetapi harganya masih terlampau mahal. Hal ini menjadi tantangan bagi penyedia makanan darurat dalam memberikan makanan yang praktis dan sehat bagi konsumen.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim PKM-K Universitas Negeri Malang menghadirkan inovasi makanan darurat yang memenuhi PDG (Pedoman Gizi Seimbang) dengan harga yang relatif lebih terjangkau yaitu Sunrice Resmeal. Makanan darurat Sunrice Resmeal terdiri atas nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu.
 Nasi, lauk pauk, dan sayur Sunrice Resmeal dapat dimakan langsung dalam keadaan dingin atau dipanaskan terlebih dahulu dengan bahan kimia yang dikemas terpisah dalam satu kemasan yang sama. Kemasan yang digunakan mampu menahan panas dari bahan kimia tersebut sehingga makanan akan tetap terjaga kandungannya.
Proses pembuatan nasi yang steril dan pengemasan yang higienis membuat nasi dari Sunrice Resmeal awet sampai sekitar lima bulan. Sedangkan lauk pauk yang digunakan pada Sunrice Resmeal berbahan dasar daging ayam dengan tersedia dua varian rasa yaitu opor ayam dan kari ayam.Â
Untuk buah yang digunakan pada produk Sunrice Resmeal adalah kurma. Kurma memiliki nilai gizi yang tinggi karena kaya akan vitamin, mineral, dan serat sehingga menjadi alasan buah ini dijadikan tambahan gizi pada produk Sunrice Resmeal. Untuk susu, dibuat dalam bentuk cube karena dirasa lebih praktis tanpa mengurangi nilai gizi.
Bahan kimia yang digunakan dalam produk Sunrice Resmeal adalah Kalsium oksida atau CaO. Alasan digunakan bahan kimia tersebut karena Kalsium oksida dapat menghasilkan panas yang dijadikan acuan untuk memanaskan makanan dalam produk Sunrice Resmeal. Selain itu, Kalsium oksida sendiri diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sebagai aman.
Adapun founder Sunrice Resmeal terdiri dari 5 mahasiswa hebat, yaitu Eldiana Yanuar Anisa Putri (Mahasiswa S1 Akuntansi UM angkatan 2019), Cindy Novita Devi (Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UM angkatan 2018), Aida Nur Faizah (Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan UM angkatan 2018), Anisa Valentin (Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan UM angkatan 2018), dan Moriza Pamor (Mahasiswa S1 Teknologi Industri UM angkatan 2019).Â
Informasi mengenai Sunrice Resmeal dapat dilihat melalui akun sosial media Sunrice Resmeal yaitu (di sini: Instagram dan Facebook) dan beberapa sosial media lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H