Mohon tunggu...
ANNISAU QONITATURROHMAH
ANNISAU QONITATURROHMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Asistensi Mengajar Prodi Bimbingan dan Konseling Perdana di SMK PGRI Turen

19 Juni 2023   20:06 Diperbarui: 19 Juni 2023   20:11 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim BK SMK PGRI Turen/dokpri

Asistensi Mengajar merupakan salah satu program kegiatan pembelajaran dari Kampus Merdeka yang dapat dilakukan mahasiswa di satuan pendidikan seperti sekolah dasar, menengah, maupun atas Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 semester dengan konversi nilai sebanyak 20 SKS, termasuk kegiatan PKL dan KKN. Program ini dinilai sebagai salah satu bagian dari peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Sekolah yang digunakan untuk melaksanakan Asistensi Mengajar tersebar di beberapa daerah. Sekolah-sekolah tersebar di beberapa lokasi, baik di kota, kabupaten, maupun daerah pelosok yang bisa terjadi kurangnya sarana dan prasarana pendidikan.

Dalam program Asistensi Mengajar kali ini, saya Kezia Gaberiella Hanauli dan rekan saya Annisau Qonitaturrohmah, mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang mendapat kesempatan untuk terjun langsung ke lokasi Asistensi Mengajar, yaitu SMK PGRI Turen yang berada di Jalan Salak gang 1, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berdasarkan data pokok Kemendikbud 2022, SMK PGRI Turen  ini memiliki jumlah peserta didik sebanyak 486 orang yang terbagi atas 18 rombongan belajar. 

Rombongan belajar tersebut terbagi dalam lima kompetensi keahlian, yaitu Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP), dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).

SMK PGRI Turen juga memiliki berbagai ekstrakurikuler yang dapat menjadi sarana bagi peserta didik dalam mengembangkan dan menyalurkan minat dan bakatnya. Ekstrakurikuler di SMK PGRI Turen ini meliputi jurnalistik, pramuka, voli, basket, sepak bola, pencak silat, PMR, musik, tari, karate, dan lain sebagainya. Dengan berbagai jenis ekstrakurikuler tersebut, peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih agar prestasi yang dimiliki siswa tidak hanya di bidang akademik saja, melainkan juga dibidang non-akademik. Hal ini terlihat karena tak jarang ekstrakurikuler ini mengikuti cabang lomba pada event tertentu dan mendapatkan juara yang tentunya membawa nama SMK PGRI Turen.

Di lingkungan sekolah ini, seluruh guru serta staf SMK PGRI Turen menyambut dan menerima kami dengan sangat baik selama program Asistensi Mengajar yang dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2023 sampai dengan bulan Juni 2023. Dalam hal ini, kami sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling sangat antusias karena ini merupakan pengalaman pertama sekaligus angkatan pertama dari prodi Bimbingan dan Konseling yang melaksanakan program Asistensi Mengajar di SMK PGRI Turen. Karena pengalaman pertama inilah, banyak sekali pengalaman dan pembelajaran menarik yang kami dapatkan selama Asistensi Mengajar.

Kami, mahasiswa Bimbingan dan Konseling bisa semakin belajar bagaimana cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, melakukan pendekatan dengan peserta didik, serta memahami masing-masing karakter peserta didik di setiap kelas. Tentunya, hal ini sangat dibutuhkan dalam layanan Bimbingan dan Konseling, agar apa yang kami sampaikan selama layanan sesuai dengan kebutuhan mereka dalam bidang pribadi, sosial, belajar serta karirnya.

Disamping pembelajaran baru tersebut, kami mendapatkan pernyataan bahwa peserta didik di SMK PGRI Turen ini sudah ada beberapa yang mengetahui fungsi Bimbingan dan Konseling yang sebenarnya. Namun, tak sedikit juga peserta didik yang menganggap Bimbingan dan Konseling adalah polisi sekolah sehingga enggan untuk masuk ke ruang BK. Secara tersirat, kami, mahasiswa Bimbingan dan Konseling dengan kerja sama dengan guru pamong harus bisa mengubah persepsi para peserta didik sehingga Bimbingan dan Konseling dianggap wadah untuk bercerita dan memiliki atmosfer yang seru dan menyenangkan.

Tim BK SMK PGRI Turen/dokpri
Tim BK SMK PGRI Turen/dokpri

Di bulan pertama, kami, mahasiswa Bimbingan dan Konseling akan dibagi dalam beberapa kelas, sehingga satu orang memiliki tanggung jawab memberikan layanan di dua atau tiga kelas. Hal ini dibagi agar kami bisa semakin mendalami karakter dalam kelas tersebut dan meningkatkan interaksi di kelas tersebut. Setelah setiap kami memiliki tanggung jawab di kelas yang berbeda, kami melancarkan need assesment yang kemudian kami jadikan sebagai acuan kami membuat program layanan Bimbingan dan Konseling.

Awalnya, antusiasme peserta didik belum bisa kami kendalikan dan hal ini memicu kondisi kelas yang tidak kondusif. Seiring berjalannya waktu, kami mulai bisa memahami peserta didik dalam satu kelas. Kami memahami bagaimana cara mereka dalam belajar, mengamati interaksi sosial mereka, mengetahui apa yang bisa membuat mereka fokus jika di kelas, bahkan tak sedikit dari kami yang mengetahui kebiasaan-kebiasaan para peserta didik di sekolah. Hal ini tentunya membuat peserta didik semakin merasa dipahami dan menimbulkan rasa nyaman dan aman jika berada dalam rangkulan Bimbingan dan Konseling. Kami menyadari bahwa peserta didik semakin merasakan fungsi Bimbingan dan Konseling yang sebenarnya dan mulai mengesampingkan bahwa Bimbingan dan Konseling merupakan polisi sekolah.

Melihat adanya antusias peserta didik yang selalu ingin memiliki jam Bimbingan dan Konseling di kelasnya, kami, mahasiswa Bimbingan dan Konseling beserta guru pamong bekerja sama untuk mengembangkan media permainan Bimbingan dan Konseling yang kami namakan "Round of Truth or Dare". Media permainan ini memiliki pertanyaan-pertanyaan seputar empat bidang Bimbingan dan Konseling, yakni bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Selain itu, kami juga menambahkan kejujuran dan tantangan untuk melatih rasa percaya diri peserta didik, logic fun untuk mengasah kemampuan logika peserta didik, serta problem solving untuk melihat sejauh mana peserta didik dapat menyelesaikan suatu permasalahan jika kelak ia menghadapinya. Benar saja, media permainan Bimbingan dan Konseling ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun