Ribuan umat Muslim di Indonesia tengah berduka atas berpulangnya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang wafat pada usia 61 tahun. Ustadz Yazid meninggal dunia pada 11 Juli 2024 setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Jenazah beliau akan dimakamkan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, beliau sempat dikabarkan sakit saat menjalankan ibadah haji di Mekah. "Mohon kesediaannya untuk mendoakan Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafizahullah ta'ala, yang sedang haji dan qadarullah beliau sedang drop sakit di sana, semoga beliau diberikan kesehatan," tulis akun @Kajian Akhwat Cikampek pada Kamis (13/6).
Kabar duka ini telah membawa kesedihan yang mendalam bagi komunitas Salafi yang beliau pimpin. Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai ulama besar di Indonesia, termasuk Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somat, melalui akun media sosial mereka.
Selama hidupnya, Ustadz Yazid dikenal sebagai ulama produktif dengan banyak karya tulis serta aktif berceramah di berbagai wilayah di Indonesia.Â
Profil Singkat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir JawasÂ
Ustadz Yazid lahir di Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah pada tahun 1963. Beliau merupakan lulusan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA). Di LIPIA, beliau belajar di bawah bimbingan ulama besar seperti Abdur Razaq bin Abdul Mushin al-Abbad dan Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
Ustadz Yazid juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Minhajus Sunnah di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Beliau telah menulis sejumlah buku, di antaranya Sifat Wudhu dan Sholat Nabi, Syarh Arba'in An-Nawawi, Memahami Kalimat Syahadat, Dzikir Pagi Petang dan Setelah Sholat, dan Amalan Sunnah Setahun.
Selain mengelola pondok pesantren, Ustadz Yazid juga aktif mengajar dan menjadi narasumber di Radio Rodja. Beliau juga sering menghadiri berbagai kegiatan keagamaan seperti tabligh akbar dan pengajian.
Ceramah dan Pesan Terakhir Ustadz Yazid
Dalam salah satu ceramahnya yang diunggah di channel YouTube RojaTV, Ustadz Yazid memberikan nasihat tentang kematian. Beliau menyatakan bahwa kematian adalah nasihat terbaik bagi manusia agar selalu sadar dan kembali kepada Allah.
