Mohon tunggu...
Annisa Sherina
Annisa Sherina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Suka membaca, penggemar film terutama genre fantasy dan fiksi ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Lahir Pancasila, Sepenting Apa untuk Diperingati?

1 Juni 2022   10:21 Diperbarui: 1 Juni 2022   10:28 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: portal-sejarah.com

Setiap tahunnya, kita selalu memperingati hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni. Seperti yang sudah tertera pada judul, kali ini kita akan membahas mengenai seberapa pentingnya hari lahir Pancasila untuk diperingati. Adakah dampak yang bisa kita rasakan setelah memperingati hari tersebut? Atau justru hanya sekedar peringatan tanpa adanya perubahan yang akan kita rasakan? Sebelum membahas hal itu sebaiknya kita perlu tahu sebenarnya, apa sih hari lahir Pancasila itu dan mengapa harus 1 Juni?

Pancasila sendiri dikenalkan untuk pertama kalinya pada sidang Badan Penyelidik Usaha - Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Sidang pertama BPUPKI ini dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 tetapi baru membahas dasar negara pada hari berikutnya. Ada tiga tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara pada sidang ini, yaitu Ir. Soekarno, Moh. Yamin, dan Soepomo. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno dalam pidatonya mencetuskan nama Pancasila yang kemudian disetujui dalam sidang BPUPKI. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila meskipun setelah perumusan ini sempat ada beberapa perubahan baik mengenai kandungan ataupun urutan dari lima sila.

Kemudian sepenting apakah peringatan ini? Menurut saya pribadi, peringatan hari kelahiran Pancasila ini sangat penting untuk diperingati sesederhana untuk mengingatkan kita kembali mengenai bagaimana para founding fathers berpikir keras untuk membentuk fondasi demi terciptanya tempat yang kita sebut sebagai 'rumah'. Tentang bagaimana mereka berpikir supaya setiap butir yang terkandung di dalamnya dapat menyatukan kita semua menjadi kesatuan yang utuh.

Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama ini jelas mengingatkan kita bahwa di Indonesia ini kita diberikan kebebasan untuk memilih agama yang kita peluk, keyakinan yang kita anut, serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Mengingatkan kita akan toleransi antar umat beragama demi menciptakan kehidupan yang damai dan selaras antar sesama makhluk ciptaan Tuhan yang satu.

Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengandung nilai kemanusiaan, mengingatkan kita bahwa kita semua adalah manusia yang sama dengan hak dan kewajiban yang sama pula. Memberikan kita pemahaman bahwa derajat kita adalah sama, tidak ada yang lebih unggul ataupun lebih rendah.

Persatuan Indonesia. Sila ini mengingatkan kita tentang persaudaraan dan persahabatan. Tentang bagaimana persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga ditengah-tengah perbedaan yang pasti akan selalu ada demi menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini mengingatkan kita untuk selalu mementingkan kepentingan bersama dibandingkan golongan. Untuk mengadakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan demi mencapai mufakat dengan diliputi semangat kekeluargaan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini mengingatkan kita untuk selalu mewujudkan Indonesia menjadi negara yang adil untuk menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap rakyatnya demi mewujudkan kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Keadilan sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja melainkan mengutamakan kepentingan umum pula.

Maka dari itu, layaknya kita selalu menyambut kedatangan orang-orang yang kita cintai, kita juga harus menyambut kedatangan hari lahir Pancasila setiap tahunnya untuk mengingatkan kita akan perjuangan para founding fathers dalam menyatukan kita sebagai keluarga dari Sabang sampai Merauke.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun