Mohon tunggu...
Annisa Shabrina Muthmainnah
Annisa Shabrina Muthmainnah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

UPI 2019

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Booming di Tengah Pandemi, Zoom Ada di Tangan Seluruh Warga Dunia! Nyatanya, Amankah?

6 Mei 2020   13:00 Diperbarui: 6 Mei 2020   13:05 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era revolusi industri 4.0 ini, seluruh dunia telah memasuki era globalisasi dimana di era ini kemajuan teknologi menjadi salah satu aspek yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya.

Di tengah kemajuan teknologi saat ini, berbagai macam industri semakin maju terutama di bidang komunikasi informasi dan transportasi. Industri transportasi amat berkembang pesat ditandai dengan berbagai macam alat transportasi yang ada saat ini seperti sepeda motor, mobil, pesawat, kapal laut, dll.

Perkembangan transportasi ini amat membantu kehidupan sehari-hari manusia karena dianggap memudahkan kehidupan manusia dalam kegiatan perpindahan orang maupun barang.

Alat-alat transportasi yang ada saat ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia dapat melakukan mobilitas secara mudah kemana saja, ke banyak tempat antar negara sampai antar benua. Selain memindahkan barang secara cepat ke seluruh penjuru dunia, rupanya kemajuan transportasi ini juga dapat memindah dan menyebarkan virus dan penyakit ke berbagai penjuru dunia tanpa disadari.

Persebaran virus dan penyakit dapat berlangsung dengan menunggangi globalisasi. Melalui jalan globalisasi inilah berbagai virus dan penyakit dapat menyebar dan menggerayangi masyarakat di seluruh dunia. Melalui globalisasi yang memberikan kemudahan bagi orang-orang untuk bepergian dan membuat orang-orang mengunjungi negara yang bukan tempat tinggalnya, membiarkan orang-orang dari berbagai negara membaur bersama-sama. Secara tidak sadar ada seseorang yang tak terdeteksi ditengah-tengah pembauran itu, membawa virus yang diam-diam sudah menyebar dalam senyap.

Terjadi, pada akhir 2019, dunia dikejutkan dengan munculnya penyakit yang disebabkan oleh virus yang memakan banyak korban jiwa dan diberitakan pertama kali muncul di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, Cina Tengah. Penyakit ini dinamakan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit akibat infeksi virus SARS Coronavirus 2 (SARS-Cov-2) dan menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bawah yang ditandai dengan gejala demam, sakit kepala, batuk, dll. COVID-19 menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak langsung yang berjarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.

Seiring berjalannya waktu dan penyebaran yang cepat, diperkirakan lebih dari 200 negara telah terjangkit oleh virus ini. Penyakit ini menyebar secara cepat ke berbagai wilayah di seluruh dunia sehingga World Health Organization (WHO) menaikkan status penyakit ini dari epidemic ke pandemic pada tanggal 11 Maret 2020.
Indonesia saat ini diketahui sebagai salah satu negara di dunia yang sudah terpapar oleh penyakit yang disebabkan oleh virus SARS Coronavirus 2. COVID-19 dilaporkan pertama kali muncul di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Dua kasus pertama ini adalah dua WNI yang tertular virus COVID-19 karena pernah melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang yang tengah berkunjung ke Indonesia.

Sampai saat ini, kurva angka kasus wabah virus ini terlihat belum menunjukkan kecenderungan menurun sama sekali. Menurut data terakhir yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada hari Rabu 29 April 2020, tercatat sedikitnya 9.771 orang yang positif terjangkit virus Corona di Indonesia. Semakin memburuknya wabah virus ini membuat pemerintah mengambil sikap dengan menerapkan beberapa kebijakan untuk meminimalisir jumlah pasien positif corona.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang semakin meluas, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan social distancing. Social distancing adalah kebijakan yang menganjurkan masyarakat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan melakukan kontak langsung dengan banyak orang, terutama dari orang yang sedang sakit dan berisiko menderita COVID-19.

Social distancing ini telah diterapkan oleh banyak negara, seperti Korea Selatan, Filiphina, Singapura, dll. Selain mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing, pemerintah negara lain melakukan lockdown dengan memaksa menutup sejumlah wilayah dan menutup tempat-tempat keramaian yang sering dipenuhi oleh masyarakat seperti sekolah, universitas, kafe, restoran, bioskop, dll. dan menetapkan kebijakan #workfromhome.    

Beberapa contoh penerapan social distancing yang kini dilakukan di Indonesia adalah PSBB, #bekerjadarirumah dan #belajardarirumah. Sejumlah institusi, perkantoran sampai perusahaan memilih untuk mewajibkan staf dan karyawannya #bekerjadarirumah. #bekerjadarirumah ini dilakukan oleh karyawan dengan tetap mengerjakan pekerjaan dan melakukan rapat secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun