Mohon tunggu...
Annisa SeptiaWulandari
Annisa SeptiaWulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Andalas

Hobi kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNAND Menyaksikan Kekayaan Budaya : Pertunjukan Reog di Sitiung,Dhamasraya

25 Agustus 2024   15:18 Diperbarui: 25 Agustus 2024   15:20 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (UNAND) tahun ini, mahasiswa yang bertugas di Sitiung, Dhamasraya, mendapatkan pengalaman unik yang memperkaya wawasan mereka tentang kebudayaan lokal. Salah satu momen yang paling berkesan bagi mereka adalah kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan seni Reog, sebuah tradisi budaya yang sarat makna dan nilai-nilai luhur.

Reog adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Pertunjukan ini dikenal dengan tarian yang dinamis, kostum yang megah, dan iringan musik yang kuat, seringkali diiringi oleh gamelan dan alat musik tradisional lainnya. Salah satu ikon dari Reog adalah Barongan, topeng besar yang berbentuk kepala singa dengan hiasan bulu merak di atasnya, yang dipakai oleh penari utama.

Pertunjukan Reog bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan simbol keberanian serta kebersamaan. Melalui tarian dan cerita yang disampaikan, Reog mengajarkan nilai-nilai keberanian, ketangguhan, serta kekompakan yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Bagi mahasiswa UNAND yang melaksanakan KKN di Sitiung, menyaksikan pertunjukan Reog ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. "Ini adalah pertama kalinya kami melihat pertunjukan Reog secara langsung. Kami benar-benar terkesan dengan keindahan dan kekuatan budaya ini," ujar salah satu mahasiswa.

Kehadiran mahasiswa KKN UNAND dalam pertunjukan Reog di Sitiung juga menjadi simbol dari upaya membangun harmoni antarbudaya. Sebagai tamu dari luar daerah, mereka belajar untuk menghargai dan memahami budaya setempat, sementara masyarakat setempat juga membuka diri untuk berbagi dan memperkenalkan tradisi mereka kepada generasi muda dari luar wilayah.

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana KKN bukan hanya tentang pengabdian masyarakat, tetapi juga tentang pertukaran budaya yang saling menguntungkan. Mahasiswa membawa semangat muda dan pengetahuan akademis, sementara masyarakat lokal memberikan pelajaran hidup dan kebijaksanaan yang tak ternilai harganya.

Melalui pengalaman ini, para mahasiswa berharap bisa membawa pelajaran yang mereka dapatkan ke kampus dan membagikannya dengan rekan-rekan mereka. Mereka juga berharap bahwa budaya seperti Reog akan terus dilestarikan dan dicintai oleh generasi muda, baik di tempat asalnya maupun di seluruh Indonesia.

Pertunjukan Reog yang disaksikan oleh mahasiswa KKN UNAND di Sitiung, Dhamasraya, menjadi pengingat akan kekayaan budaya Indonesia yang perlu dijaga dan dirayakan bersama. Dengan semangat kebersamaan dan saling menghargai, harmoni antarbudaya dapat terus terjalin, menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat dalam keberagamannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun