Saya ingin berbagi pengalaman saya mengikuti program Kampus Merdeka, khususnya dalam Asistensi Mengajar di SMA Negeri 1 Gondanglegi.Â
  Asistensi Mengajar, atau yang sering disingkat AM, merupakan program pembelajaran yang melibatkan mahasiswa di institusi pendidikan formal di bawah bimbingan dosen dan guru pamong. Program ini berlangsung selama satu semester yang setara dengan 20 SKS, mencakup kegiatan PLP dan KKN yang telah dikonversi menjadi Asistensi Mengajar.
   Dalam pelaksanaannya, mahasiswa berfokus pada tiga aspek yaitu akademik, non-akademik, dan administrasi sekolah. Dalam aspek akademik, saya menerapkan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) pada materi termokimia. Sementara itu, dalam aspek non-akademik, Piket di tata tertib, laboratorium kimia, laboratorium fisika dan laboratorium komputer. Di sisi administrasi sekolah, saya dan kelompok bertugas untuk menginput surat masuk, surat keluar dan surat disposisi di piket tata usaha, serta melakukan sortir dan input data buku di piket perpustakaan.
    Tujuan dari program Asistensi Mengajar ini mencakup: (1) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki minat di bidang pendidikan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan memperdalam ilmu mereka sebagai pendamping guru, (2) Memberikan pengalaman mengajar yang berharga bagi mahasiswa agar dapat lebih memahami peran sebagai guru di satuan pendidikan, (3) Mempelajari permasalahan yang ada di sekolah mitra serta cara mengatasinya, dan (4) Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi antara pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  Pelaksanaan program Asistensi Mengajar berlangsung selama 16 pekan, yang secara teknis dibagi menjadi empat tahap: perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, diseminasi hasil kegiatan, dan penyusunan laporan.
1. Perencanaan Kegiatan
  Pada tahap ini, mahasiswa melakukan observasi sekolah yang berlangsung dari tanggal 22 Agustus 2024. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengenal lebih dalam tentang sekolah dan mengidentifikasi permasalahan yang mungkin dihadapi, yang akan menjadi latar belakang bagi kegiatan yang akan disusun.
  Setelah itu, kami merancang kegiatan yang dilaksanakan pada 26 Agustus 2024, berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan dosen pembimbing serta guru pamong. Mahasiswa kemudian melakukan diskusi kelompok untuk menyepakati kegiatan yang dapat dilakukan selama program Asistensi Mengajar.
2. Pelaksanaan Kegiatan
   Tahap pelaksanaan berlangsung dari 26 Agustus hingga 4 Desember 2024 secara luring selama 16 pekan. Dalam tahap ini, saya melaksanakan beberapa kegiatan, termasuk penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) pada materi termokimia, piket di tata tertib, laboratorium fisika dan kimia, serta input surat masuk dan surat keluar dan surat disposisi di piket tata tertib dan input data dan sortir bahan perpustakaan. Setiap kegiatan memberikan pengalaman yang unik dan berharga bagi saya sebagai mahasiswa.
A. Penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) pada materi termokimiaÂ