Jum'at (21/7), Mularis Djahri mengunjungi perkebunan sawit miliknya. Sebagai salah satu calon walikota yang akan bersaing dalam Pilkada 2018, kemanapun Mularis pergi hampir selalu ada media yang mengikutinya. Pun dalam kunjungannya ke kebon sawit miliknya tersebut.
Mularis diajak berbincang oleh beberapa media di Palembang tentang permasalan yang dihadapi bangsa ini, terutama daerah Palembang. Kata Mularis, persoalan klasik yang hingga kini masih membayangi bangsa ini, khususnya Kota Palembang adalah kemiskinan.
Ia pun merasa heran mengapa pemimpin silih berganti setiap 5 tahun sekali, tetapi masih ada orang miskin yang hidup di Kota Palembang. Berdasarkan data BPS, memang angka kemiskinan di Kota Palembang tidak terlalu tinggi, hanya 12,9 Â persen dari 1,6 juta penduduk. Tetapi tetap saja, angka kemiskinan itu membuat miris hati Mularis.Â
Karena itu, Mularis berkomitmen bahwa pengentasan kemiskinan akan dijadikan sebagai program paling prioritas saat terpilih menjadi walikota Palembang nanti.
Mularis pun mengkritik para pemangku kepentingan atau stakeholder yang seringkali menjadikan program pengentasan kemiskinan sebagai proyek untuk mempekaya diri dan keluarganya.
Menurutnya, orang miskin dan kaum papa itu bukan objek, tapi justru subjek yang mampu bergerak sendiri, bisa menangkap ide dan gagasan, mampu berdiri sendiri asal dibantu dan difasilitasi. Sedangkan bagi pemerintah orang miskin memang wajib dibina, itu amanat undang-undang.
Karena itulah Mularis menegaskan pentingnya program pengentasan kemiskinan holistik yang tidak semata bersifat material tetapi juga immaterial dan spiritual. Program pengentasan kemiskinan pertama-tama harus dimulai dengan pendidikan. Membangun kesadaran bahwa untuk keluar dari kemiskinan harus ada upaya, harus usaha, harus belajar dan harus berjuang.
Mularis menegaskan, saat punya kendali atas kebijakan pengentasan kemiskinan, dirinya akan ajak para pengusaha, pemilik pabrik, pemilik usaha, bahkan pemilik toko dan pedagang untuk mau membina dan memerhatikan minimal satu saja keluarga miskin.
Keseriusan Mularis untuk mengentaskan kemiskinan itu karena ia tak ingin melihat kotanya terus berkembang menjadi kota modern, tetapi penduduknya terus miskin, bahkan kemiskinan itu semakin merajalela. Seharusnya semakin maju satu wilayah semakin berkurang orang miskinnya.
Karena itu Mularis mengajak masyarakat Palembang untuk mendukung gerakan " Cerdas Kotanya, Sejahtera Warganya". Artinya, kotanya semakin menjadi modern, masyarakatnya juga tambah sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H