Magelang, 1 Februari 2024 - Dalam upaya mendukung pengembangan UMKM desa, Annisa Santika Amalia, mahasiswi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, menyelenggarakan program pengembangan dan pemberdayaan UMKM Slondok di Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan produk dan penerapan zero waste di kalangan UMKM Slondok di desa tersebut.
Kegiatan ini diawali dengan pemetaan potensi dan permasalahan UMKM Slondok di Desa Sumurarum. Tim KKN Undip melakukan observasi dan wawancara dengan para pelaku UMKM untuk memahami kebutuhan dan kendala yang mereka hadapi. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa UMKM Slondok di Desa Sumurarum memiliki potensi besar untuk berkembang, namun masih terdapat beberapa kendala dalam hal pengelolaan produk dan penerapan zero waste.
Berdasarkan hasil pemetaan, Tim KKN Undip kemudian merumuskan beberapa program pemberdayaan, antara lain:
Peningkatan Kualitas Singkong: Tim KKN Undip memberikan informasi kepada para pelaku UMKM Slondok tentang pentingnya kualitas singkong sebagai bahan baku utama produk slondok. Dalam hal ini, peningkatan kualitas singkong sebagai komoditas lokal dapat dilakukan melalui pemilihan bibit unggul, penerapan teknologi dalam budidaya singkong, serta pengadaan kerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BPPPK) Grabag.
Peningkatan Branding sebagai Produk Unggulan Desa: Tim KKN Undip juga memberikan pencerdasan kepada para pelaku UMKM Slondok tentang pentingnya branding untuk dapat meningkatkan daya saing produk, sehingga dapat menyokong kesejahteraan masyarakat desa. Peningkatan branding dapat dilakukan melalui pengembangan citra dan identitas produk, pengenalan produk kepada masyarakat luas, serta pengadaan kelompok UMKM dengan skala dusun maupun desa.
Perluasan Pasar Produk Slondok: Tim KKN Undip memberikan strategi pemasaran untuk dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan jangkauan konsumen yang lebih luas, efisiensi produksi, dan daya saing UMKM. Strategi perluasan pasar dilakukan dengan peningkatan kualitas dan inovasi produk, perluasan jaringan distribusi, penyediaan transaksi digital, serta pengadaan kerja sama antar stakeholder dan antar sektor.
Strategi pengembangan tersebut diserahkan kepada pelaku UMKM Desa Sumurarum melalui booklet yang juga mencakup pentingnya digitalisasi keuangan UMKM, pencantuman komposisi dan nilai gizi pada produk, serta penerapan zero waste sebagai pemanfaatan limbah produksi Slondok.
Program pemberdayaan UMKM Slondok ini mendapatkan respons positif dari para pelaku UMKM serta perangkat desa di Desa Sumurarum. Mereka merasa terbantu dengan program ini dan berharap dapat meningkatkan kualitas produk dan pendapatan mereka.
Editor: Annisa Santika Amalia – Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik