WHAT
Inspirasi dari Keteladanan Mahatma GandhiÂ
Mahatma Gandhi menekankan self-purification (pemurnian diri) sebagai dasar dari setiap perubahan. Dalam doktrin Ahimsa, Gandhi mengajarkan bahwa non-kekerasan tidak hanya tentang menahan diri dari kekerasan fisik, tetapi juga melawan segala bentuk kebencian, iri hati, dan keserakahan di dalam hati.
Keteladanan Gandhi lainnya adalah keteguhan terhadap kebenaran, meskipun menghadapi risiko besar. Sebagai contoh, melalui gerakan SatyaGraha, Gandhi melawan penjajahan Inggris tanpa kekerasan, tetapi dengan keberanian dan konsistensi yang menginspirasi jutaan orang.
Pemahaman tentang Korupsi dan Pelanggaran Etik
Korupsi dan pelanggaran etik merupakan ancaman serius terhadap kemajuan masyarakat dan integritas individu. Dalam konteks korupsi, penyalahgunaan kekuasaan demi keuntungan pribadi menciptakan ketidakadilan dan merusak tatanan sosial. Pelanggaran etik melibatkan perilaku yang bertentangan dengan norma moral, sering kali mencakup manipulasi, kebohongan, atau tindakan tak bermoral lainnya. Menghadapi masalah ini, keteladanan Mahatma Gandhi menawarkan pendekatan transformatif melalui nilai-nilai seperti ahimsa (non-kekerasan), kejujuran (satya), dan keteguhan moral.
Pengertian Ahimsa
Ahimsa adalah sebuah prinsip dasar dalam filsafat kehidupan Mahatma Gandhi yang berarti tanpa kekerasan. Lebih dari sekadar menghindari tindak kekerasan fisik, Ahimsa menekankan pentingnya kebersihan hati, niat baik, dan perbuatan yang penuh kasih sayang terhadap semua makhluk hidup. Ahimsa lahir dari pemahaman bahwa setiap manusia memiliki hak untuk hidup damai, bebas dari kebencian dan penindasan.
WHY
Pentingnya Menjadi Agen Perubahan