Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Quiz 11 - Diskursus Sigmud Freud dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

23 November 2024   21:19 Diperbarui: 28 November 2024   10:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korupsi di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan individu, tetapi juga merupakan masalah struktural yang dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan psikologis. Beberapa penyebabnya adalah:

  1. Budaya Feodalisme dan Patronase
    Indonesia memiliki sejarah panjang dengan struktur kekuasaan feodal, di mana loyalitas kepada pemimpin lebih diutamakan daripada hukum. Dalam budaya ini, penguasa sering dianggap memiliki hak istimewa yang sulit digugat. Hal ini menciptakan ruang bagi penyalahgunaan kekuasaan tanpa pertanggungjawaban yang memadai.

  2. Nilai Kolektivisme dan Utang Budi
    Dalam masyarakat Indonesia, hubungan sosial seringkali didasarkan pada prinsip kolektivisme, termasuk budaya “utang budi.” Budaya ini, meskipun positif dalam aspek solidaritas, bisa menjadi justifikasi bagi praktik nepotisme dan korupsi. Misalnya, seorang pejabat merasa "berutang budi" kepada orang yang membantunya meraih posisi kekuasaan dan membalasnya dengan memberikan akses tak resmi pada proyek atau sumber daya negara.

  3. Sistem Politik dan Ekonomi yang Rentan
    Sistem demokrasi yang belum matang seringkali membuat biaya politik menjadi sangat tinggi, terutama dalam pemilu. Hal ini mendorong para politisi untuk mencari cara-cara ilegal untuk mendanai kampanye mereka, yang seringkali berujung pada korupsi anggaran atau manipulasi kebijakan.

  4. Absennya Superego Kolektif yang Kuat
    Dalam perspektif psikoanalisis Freud, korupsi menunjukkan lemahnya superego kolektif masyarakat. Superego yang seharusnya menjadi penegak moralitas kerap kalah oleh id (dorongan untuk kekayaan, kekuasaan, dan kenikmatan) dan oleh ego yang mencari pembenaran pragmatis atas tindakan korupsi tersebut.

HOW

Gambar Mandiri - Annisa Shabirah
Gambar Mandiri - Annisa Shabirah

PPT PROF. APOLLO - TM 11
PPT PROF. APOLLO - TM 11

PPT PROF. APOLLO - TM 11
PPT PROF. APOLLO - TM 11

PPT PROF. APOLLO - TM 11
PPT PROF. APOLLO - TM 11

Perbandingan Upaya Pencegahan Korupsi: Internasional dan Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun