Lupa memang sering dipandang negatif. Di beberapa kasus, lupa memang dapat mendatangkan masalah, contohnya lupa disaat ujian. Lupa saat ujian merupakan masalah besar khususnya bagi  pelajar karena dapat menyebabkan nilai yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Lupa bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun faktor utama yang menyebabkan lupa, biasanya terjadi karena adanya kegagalan dalam proses mengingat itu sendiri. Lalu bagaimanakah proses manusia dapat mengingat?
Proses Manusia Dapat Mengingat
Psikolog membedakan 3 tahapan yang diperlukan manusia dalam melakukan kegiatan belajar dan mengingat, yakni proses Encoding, Storage, dan Retrieval.
Tahap Encoding (enkode) adalah proses mengkode informasi yang diterima sebagai pembelajaran awal dari informasi. Sedangkan pada tahap Storage (penyimpanan), kita menyimpan informasi tersebut ke dalam memori. Tahap terakhir adalah Retrieval (pengambilan) yakni kemampuan untuk memanggil kembali informasi yang sudah tersimpan.Â
Misalkan ketika anda mendapatkan materi rumus balok. Hal pertama yang akan anda lakukan secara otomatis adalah menyandikan (mengkode) rumus tersebut kemudian mengaitkannya dengan contoh soal sehingga anda mengingatnya. Ketika anda menemukan soal yang sejenis anda dapat memanggil kembali ingatan tentang rumus tersebut. Ini berarti ketiga tahapan mengingat berhasil dilakukan secara utuh.Â
Lalu bagaimanakah lupa itu bisa terjadi?
Saat kita lupa, biasanya disebabkan oleh kegagalan di salah satu proses baik di proses enkode, penyimpanan, atau di proses pengambilan.
1. Â Â Kegagalan saat proses enkode (Encoding).
Siapa disini yang sering belajar sambil mengantuk di kelas? Saat belajar sambil mengantuk, pelajaran yang kalian terima sering sulit diingat bukan? Hal ini dikarenakan belajar sambil mengantuk itu dapat menyebabkan kegagalan proses enkode karena kalian kurang memberikan atensi/perhatian sehingga informasi/pelajaran yang kalian peroleh itu akan hilang atau tergantikan oleh informasi baru.
2. Â Â Kegagalan menyimpan informasi (Storage).