Mohon tunggu...
Annisa Rosyidah
Annisa Rosyidah Mohon Tunggu... Guru - Cewek yang menikah

Gandrung sama ngopi dan cukup suka organisasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Agar Sedekah Tetap Ikhlas Bebas Was-was

19 April 2024   05:00 Diperbarui: 19 April 2024   05:13 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan baru saja berlalu. Umat Islam yang telah menunaikan ibadah di bulan mulia tersebut diharapkan mendapatkan predikat terhormat sepanjang masa, yakni lulus sebagai muttaqin (orang yang bertakwa). Akhir bulan puasa tidak berarti berakhir pula semangat persaingan berbuat kebaikan. Konsisten dan istikomah merawat Ramadan vibes pada sebelas bulan mendatang adalah bukti bahwa gelar takwa telah diraih. 

Salah satu kebaikan yang rutin dilakukan masyarakat pada umumnya adalah berbagi dan peduli. Ajaran Islam telah mensyariatkan kebiasaan berbagi terhadap sesama pada konsep zakat dan sedekah. 

Perbedaan antara zakat dan sedekah terdapat pada syarat dan ketentuan dalam melaksanakannya. Zakat memiliki syarat ketentuan cenderung ketat seperti kriteria muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) yang harus dipenuhi terlebih dahulu yakni haruslah muslim yang mampu harta dan jiwa, kepemilikan terhadap harta, jumlah harta yang dimilikinya telah mencapai batas ketentuan (nisab), masa kepemilikan harta pribadi, nilai penambahan aset, dan ada tidaknya hutang yang dimiliki seorang muzakki.

Adapun konsep sedekah relatif lebih luwes dan tidak terbatas ruang dan waktu untuk mengeluarkannya. Sebagaimana hadits berikut yang ternyata Islam mewajibkan setiap pemeluknya untuk bersedekah. Bentuk sedekah pun beragam beserta cara melakukannya.

Cara Bersedekah

Islam mewajibkan sedekah sebagai bentuk simbol rasa peduli dan empati. Seorang muslim yang mengalami keterbatasan nafkah dalam hidupnya tidak diperbolehkan memiliki pola hidup meminta-minta, bermalas-malasan, atau mengandalkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebaliknya, seorang muslim yang berkecukupan dan memiliki kelebihan harta tidak diperkenankan memiliki rasa cinta terhadap harta di luar batas kewajaran sehingga cenderung enggan berbagi dengan sesama manusia yang kurang beruntung hidupnya dalam hal materi. Rasulullah SAW melalui hadits tersebut, menjelaskan hendaklah seorang muslim bekerja giat agar bisa berbagi kepada sesama atas hartanya jika diri dan keluarganya sudah berkecukupan. 

Jika tidak memiliki harta berlebih, bentuk sedekahnya adalah membantu orang yang mengalami kesulitan. Namun jika berhalangan karena suatu keadaan maka bentuk sedekahnya adalah menasehati orang lain untuk berbuat baik. Adapun jika itu belum mampu dilakukan maka dapat menggantinya dengan mengendalikan diri dari perbuatan buruk.

Selektif terhadap Lembaga Penyaluran Zakat dan Sedekah

Ajaran Islam menyebutkan bahwa sedekah diutamakan untuk saudara terdekat. Era sekarang bukan tidak mungkin sedekah diberikan kepada seseorang ynag dianggap membutuhkan. Namun sebab suatu hal seperti keberadaan sanak saudar yang jauh, akses terbatas, waktu luang yang sulit untuk mengantarkan sedekah maka cara lain bersedekah adalah menyalurkan kepada sebuah lembaga terpercaya guna tepat sasaran dan tepat guna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun