Analisis SWOT dengan kepanjangan dari faktor internal (dalam) yakni kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal (luar) yakni peluang dan ancaman. Dimana dalam analisis ini digunakan untuk merumuskan strategi atau langkah buat mencapai tujuan. Dengan istilah lain bisa membantu memperbaiki kinerja atau langkah yang kurang tepat yang dilakukan sebelumnya. Menurut Ulfa Hidayanti (2018) metode SWOT dilakukan dengan mendeskriptifkan dan identifikasi faktor yakni:
- Faktor kekuatan dimana mencakup kelebihan, keunikan dan keunggulan suatu produk atau hal yang ingin dianalisis.
- Faktor kelemahan dimana mencakup keterbatasan baik dari penampilan dan keunggulan yang menjadi penghalang dari persepsi kinerja.
- Faktor peluang dimana mencakup keungulan dan dimanfaatkan mengatasi kelemahan.
- Faktor ancaman dimana mencakup kelemahan yang belum diatasi sehingga menimbulkan ancaman untuk itu dapat diatasi kekuatan didalam faktor internal.
Sebelum masuk kedalam pembahasan langkah penentuan swot dan pembuatan grafik kita bahas dulu IFAS dan EFAS. Dimana IFAS itu memiliki kepanjangan Internal Strategy Factor Analysis Summary mencakup faktor kekuatan dan kelemahan, sedangkan EFAS memiliki kepanjangan Eksternal Strategy Factor Analysis Summary mencakup faktor peluang dan ancaman. Dalam faktor IFAS dan EFAS memiliki fungsi untuk menilai faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dimana nantinya dapat di prioritaskan untuk perumusan variable internal dan eksternal. Jadi sebelum masuk kedalam perumusan harus dilakukan mengkharakteristikkan variable internal dan eksternal seperti pada tabel berikut.
Dalam perumusan strategi nantinya dilakukan perhitungan bobot tiap faktor, rating, dan skor. Dimana faktor strategis itu memiliki nilai strategis, bobot adalah hasil signifikan terhadap faktor strategis dan memiliki tingkat bobot berbeda-beda, rating adalah tingkatan penilaian pada faktor strategis dimana kalau sesuai harapan ratingnya tinggi dan tidak sesuai ratingnya rendah, serta skor adalah hasil perkalian antara bobot dan rating.
Menurut Emron (2020) dalam penentuan signifikan antara 1(signifikan)-3(sangat signifikan). Untuk penentuan bobot(nilai signifikan/jumlah keseluruhan). Untuk rating dimana penentuan berdasarkan tingkat skala dimana faktor peluang dan kekuatan termasuk skala 3-4 sedangkan ancaman dan kelemahan masuk ke dalam skala -1 sampai -2.9. Terakhir skor dimana dilakukan hitung perkalian bobot dan rating. Catatan tambahan untuk hasil bobot harus jumlahnya 1.00 atau 100 dengan angka satuan atau persen dimana hasil tersebut masuk kedalam rasio.
Setelah mendapatkan hasil seperti diatas langsung menyesuaikan masuk pada kuadran keberapa untuk melihat prioritas strategi. Nah jadi tidak semua strategi dirumuskan dan kita lihat hasil penilaian IFAS EFAS tersebut manakah yang masuk dan perlu adanya peningkatan atau perbaikan atau pertahanan kinerja dengan menggunakan strategi yang sudah diprioritaskan. Misal di penelitian A menghasilkan perhitungan IFAS 2.15(+) dan EFAS -3.15(-) sehingga mengacu pada kuadran II yang harus di versifikasikan strategi pada faktor kekuatan dan ancaman.
Berikut penjelasan interpretasi perkuadran:
- Kuadran I (+,+) : kuadran ini menandakan faktor di posisi yang kuat dan perlunya untuk mengekspansi guna mempercepat pertumbuhan dan perusahaan.
- Kuadran II (+,-) : kuadran ini harus waspada akan kondisi di perusahaan atau hal terkait sudah bagus dan akan menghadapi tantangan. Sehingga harus mencari peluang yang baru.
- Kuadran III (-,+) : pada kuadran ini kekuatan perusahaan dibawah rata-rata dan ada peluang yang bisa diambil. Untuk itu perlunya mengubah strategi yang lama menjadi terbarukan.
- Kuadran IV (-,-) : kuadran ini dengan kondisi perusahaan tidak sesuai harapan sehingga dapat pertahankan kinerja dan mampu menggali inovasi baru.