Mohon tunggu...
Siti Annisa Rizki
Siti Annisa Rizki Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Director of Arunika Psikologi Group. Top 15 Writer for the Call for Papers on Transition to Just Energy by The Habibie Center 2023. Favorite Blogger at BRI Write Fest 2023. Industrial and Organizational Psychologist since 2012 for State-Owned Enterprises (BUMN) and national Business Companies. • Your empathetic psychologist • Free spirit | open mind | happy to support.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Perempuan: Melawan Stereotipe tentang Keberdayaan Perempuan dalam Memimpin dan Melihat Kelebihannya

2 Juni 2024   16:52 Diperbarui: 2 Juni 2024   16:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. American Psychological Association

Kemarin, saya menemui seorang teman kuliah yang saat ini merupakan salah satu pemimpin perusahaan. Kami berbicara selama dua jam tentang perusahaan yang dipimpinnya, dinamika yang terjadi, keputusan-keputusan yang diambil, program yang ia rencanakan dan ia eksekusi, bagaimana ia memperhatikan dan merangkul semua karyawan, serta caranya di dalam menggerakkan roda bisnis. Pada banyak hal, saya sebagai teman yang sudah lama mengenalnya, merasa senang terhadap progress yang ditunjukkannya. Dari teman yang sering belajar bersama pada saat kuliah, mencari jajanan di sela-sela jam istirahat di kampus, menertawakan hal-hal yang lucu dan konyol, dan dulunya mudah tersulut emosi ketika berhadapan dengan situasi yang kami tidak sukai (hahaha), hingga saat ini menjadi pemimpin banyak orang, serta lebih sabar pada kehidupan. Salah satu perbincangan yang membuat saya meyakini ada kekuatan besar yang dimiliki manusia untuk bertumbuh dan berkembang.


Dari perbincangan yang kami lakukan, membuat saya terdorong untuk ingin tahu lebih banyak tentang kepemimpinan perempuan saat ini.

Jadi, saya menemukan hal-hal berikut ini:

Women leaders make work better

Jika kita melihat fakta yang terjadi di dunia saat ini, persentase perempuan yang menjadi pemimpin relatif lebih sedikit. Hanya 10% dari 500 perusahaan teratas di Amerika Serikat (Versi majalah Forbes) yang dipimpin oleh perempuan.
Sementara di Indonesia, data pemimpin perempuan yang menduduki posisi manajerial dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Sejak tahun 2015 terlihat perkembangan yang cukup signifikan dari proporsi perempuan yang menduduki posisi manajerial. Sempat menyentuh 33,08% pada 2020, namun proporsi kepemimpinan perempuan di posisi manajerial harus turun di tahun 2021 sebesar 32,5% dan berlanjut mengalami penurunan hingga tahun 2022 (Putri, 2023).


PENELITIAN PSIKOLOGI TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Beberapa penelitian psikologi telah menunjukkan bahwa para pemimpin perempuan meningkatkan kinerja bisnis. Saat banyak perempuan berdaya untuk menjadi pemimpin, benefit-nya dapat dirasakan semua orang di organisasi. Dalam beberapa dekade, penelitian menunjukkan bahwa pemimpin perempuan dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan kolaborasi, menginspirasi munculnya dedikasi terhadap perusahaan, serta meningkatkan keadilan di tempat kerja (Novotney, 2023).


Lalu, apa saja yang terjadi jika perempuan memimpin?

Pemimpin perempuan menunjukkan gaya kepemimpinan yang lebih transformasional. Mereka lebih cenderung mencerminkan apa yang baik dalam organisasi dan menginspirasi orang-orang untuk mendukung misinya. Kesimpulan tersebut dihasilkan dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1992 oleh Alice Eagly, PhD, seorang Professor Psikologi di Northwestern University.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun