Mohon tunggu...
Annisa Riski
Annisa Riski Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa fakultas hukum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jeritan Diam: Memahami dan Mengatasi Self-Harm

14 Oktober 2024   19:13 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:15 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https:images.app.goo.l/zv1b2x6qKh8ngCg38)

Mengenal Lebih Dekat Tentang Self-Harm

Hey, kita perlu bicara tentang sesuatu yang serius tapi dengan cara yang lebih ringan, oke?kita akan bahas soal self-harm atau melukai diri sendiri.Ini bukan topik yang enak didengar, tapi penting untuk dipahami.

Jadi, self-harm itu apa sih?Singkatnya, ini adalah tindakan menyakiti diri sendiri dengan sengaja. Banyak yang melakukannya dengan cara memotong kulit menggunakan benda tajam. Tapi, sebenarnya, apapun yang dilakukan untuk menyakiti diri sendiri dengan sengaja bisa disebut self-harm.Ada yang membakar kulit, mencabuti rambut, atau bahkan sengaja bikin luka lama nggak sembuh-sembuh.Yang parah bisa sampai patah tulang. Ngeri ya?

Nah, kenapa sih orang sampai melakukan ini? Biasanya, ini tanda kalau seseorang lagi stres berat atau punya masalah emosi yang dalam. Sayangnya, kalau terus-terusan dilakukan, masalahnya bisa makin rumit. Ibarat nempel plester di luka dalam, kelihatannya sih membantu, tapi sebenarnya nggak menyelesaikan masalah.

Self-harm juga bisa bikin malu lho. Bayangkan saja, bekas luka atau bekas bakar bisa menjadi permanen. Apalagi jika mabuk atau pakai narkoba, risikonya semakin tinggi cedera parah. Belum lagi, kebiasaan ini bisa ganggu kehidupan sehari-hari. Intinya, meski self-harm mungkin terasa seperti jalan keluar sementara, sebenarnya ini bisa menjadi masalah besar dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk belajar cara lain dalam menghadapi rasa sakit mental. Percayalah, hal itu bakal membuatmu lebih kuat nantinya.

Data terkini menyebutkan bahwa ada sebanyak 20,21% remaja yang pernah melakukan perilaku self-harm di Indonesia dan 93% adalah remaja perempuan (Faradiba, Paramita, Dewi, 2022). Perilaku self-harm yang dilakukan secara berulang dengan intensitas yang semakin kuat berhubungan dengan risiko bunuh diri sehingga sangat membahayakan


Apa yang Harus Kita Lakukan Saat Seseorang Melakukan Self-Harm?

Pernahkah kamu merasa ada yang aneh dengan teman atau anggota keluargamu? Misalnya, mereka sering punya memar atau selalu pakai perban. Atau mungkin, pas lagi panas-panasnya, mereka tetap pakai baju lengan panjang dan celana panjang. Bisa jadi, mereka sedang berusaha menyembunyikan sesuatu, lho.

Tapi ingat ya, perilaku seperti ini mungkin cuma puncak gunung es dari masalah yang lebih besar. Kadang-kadang, ada tanda-tanda lain yang bisa kita perhatikan. Misalnya, mereka sering berbicara  yang kesannya putus asa atau merasa nggak berharga. Atau mungkin, mereka jadi gampang kesal dan sulit bergaul dengan orang lain.

Jadi, jika kamu curiga ada teman atau keluarga yang mungkin melakukan self-harm, apa yang harus dilakukan? Pertama, coba ajak ngobrol. Tanya kabar mereka, dan yang penting, siap-siap untuk mendengarkan jawabannya. Mungkin ini akan menjadi obrolan yang membuat tidak nyaman, tapi percaya, ini penting.

Ingat, kamu tidak perlu pura-pura mengerti secara dalam tentang masalah mereka. Yang penting, beri tahu jika kamu selalu ada untuk mereka dan siap membantu. Jangan coba-coba mengabaikan perasaan mereka atau malah bercanda soal ini.Jika memungkinkan, coba dorong mereka untuk mencari bantuan profesional. Katakan saja jika self-harm itu sebetulnya tidak jarang terjadi, dan ada dokter serta terapis yang bisa bantu. Jika kamu bisa, tawarkan bantuan untuk mencari perawatan yang cocok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun